Mahfud MD: Siapapun yang Menang Pemilu Harus Kita Akui dan Dukung
“Siapapun yang menang dalam proses Pemilu yang benar harus kita akui itulah pemenangnya," kata Mahfud
Mahfud menegaskan, kampus harus menyuarakan tentang Pemilu yang bena
- TPN Ganjar-Mahfud Tegaskan Peran Penting Pemilih Pemula di Pilpres 2024
- Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar, PKS: Pilihan Bagus, Berkelas
- Mahfud MD Wanti-Wanti Polri: Kencangkan Ikat Pinggang, Tahapan Pemilu Sudah Masuk Masa Krusial
- Mendag Zulkifli Hasan Pimpin Penyerahan Bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah
Mahfud MD: Siapapun yang Menang Pemilu Harus Kita Akui dan Dukung
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD jadi pembicara dalam Seminar Kebangsaan di Universitas Faletehan, Cilegon, Serang, Banten.
Di hadapan jajaran kampus dan mahasiswa, Mahfud menegaskan tidak ada kampanye di lingkungan kampus. Dia mengatakan semua orang berhak memilih siapun calon capres-cawapres, namun harus berdasarkan hati nurani tanpa ada paksaan.
“Dalam rangka membangun demokrasi, apakah saudara sebagai warga negara punya hak untuk memilih dengan sebuah proses Pemilu yang bermartabat, jujur, terbuka, adil. Tidak ada kampanya hari ini, saudara boleh ke siapa saja tapi yang penting di dalam pemilihan itu saudara tidak boleh karena tekanan, karena intimidasi, karena ancaman,”
tutur Mahfud di Universitas Faletehan, Cilegon, Serang, Banten, Rabu (13/12).
Mahfud menegaskan, kampus harus menyuarakan tentang Pemilu yang benar. Termasuk menerima siapapun pihak yang memenangkan kontestasi tersebut.
“Siapapun yang menang dalam proses Pemilu yang benar harus kita akui itulah pemenangnya, karena Pemilu bukan untuk memilih musuh tetapi untuk memilih kawan, untuk memimpin, dan kita mendukung. Itu sebenarnya maksud dari Pemilu,” jelas dia.
Lebih lanjut, Indonesia memang telah merdeka, bersatu, dan berdaulat. Namun menghadirkan keadilan merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian lebih.
“Mudah-mudahan dengan Indonesia ini sampai ke 2045 seperti yang dicita-citakan Bung Karno, membuat kemerdekaan itu jembatan emas. Kapan Indonesia Emas itu, 100 tahun setelah Indonesia merdeka yaitu 2045,”
kata Mahfud.
merdeka.com