Mahfud MD: Surat kiai-kiai NU soal Pilgub Jatim bukan intervensi
Menurut dia, aspirasi di era demokrasi saat ini adalah hal lumrah, bahkan bisa datang dari mana saja dan ke siapa saja. Termasuk surat kiai-kiai sepuh yang intinya menginginkan satu calon gubernur dari NU.
Tokoh nasional Mahfud MD menilai surat kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU) menyikapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur bukan suatu intervensi, tetapi aspirasi yang biasa terjadi. Mahfud yang dikenal juga sebagai orang NU dan dekat dengan almarhum Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) ini, menganggap surat kiai-kiai itu sebagai bentuk aspirasi.
"Tidak apa-apa ada surat seperti itu dan menurut saya bukan intervensi, tapi justru aspirasi," kata Mahfud usai menghadiri 'Temu Tokoh Jawa Timur' di Surabaya, seperti dilansir Antara, Rabu (24/5).
Menurut dia, aspirasi di era demokrasi saat ini adalah hal lumrah, bahkan bisa datang dari mana saja dan ke siapa saja. Termasuk surat kiai-kiai sepuh yang intinya menginginkan satu calon gubernur dari NU.
"Ini adalah bagian dari proses demokrasi dan aspirasi biar dipertimbangkan. Sekali lagi bukan intervensi karena tidak mengambil keputusan," tegas mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.
Tokoh kelahiran Madura itu juga memberi masukan bahwa aspirasi kiai NU bisa disampaikan tak hanya ke satu partai politik. Melainkan ke beberapa partai karena kader NU tak hanya berada di satu partai tertentu.
"Saya kira bisa disampaikan tidak ke PKB saja, tapi bisa ke PPP, NasDem, Golkar dan lainnya karena kader NU ada di mana-mana," kata guru besar Universitas Islam Indonesia tersebut.
Disinggung tentang siapa nama kader NU yang kuat dan berpeluang menggantikan Soekarwo sebagai orang nomor satu di Pemprov Jatim selama periode 2019-2024, Mahfud MD enggan berkomentar dengan alasan tak mengikuti perkembangan peta politik di Jatim.
"Saya tidak mengikuti peta politiknya dan mari kita lihat saja perkembangannya," kata mantan Menteri Pertahanan RI tersebut.
Sebelumnya, surat berisi hasil musyawarah kiai-kiai NU untuk PKB Jatim berupa keinginan agar dilibatkan sebelum memutuskan nama calon Gubernur Jatim beredar ke publik, Minggu (21/5).
Pada surat yang ditujukan ke Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar dengan ditandatangani 21 kiai tertanggal 19 Mei 2017 tersebut, sebagai pimpinan musyawarah adalah KH Anwar Iskandar yang juga pimpinan Pondok Pesantren Al Amien, Kediri.
Memang di Pilgub Jawa Timur 2018 nanti, selain Halim Iskandar yang merupakan kakak kandung Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar yang rencananya akan deklarasi pada bulan Juni mendatang, diprediksi tokoh-tokoh NU yang lain akan ikut bertarung merebut kursi Jawa Timur satu, yang saat ini masih ditempati Soekarwo.
Tokoh-tokoh NU itu antara lain Ketum PP Mualimat NU yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Kemudian Wakil Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang juga salah satu ketua PBNU.
Selanjutnya ada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang sudah tidak diragukan lagi ke-NU-annya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sempat mengklaim memiliki darah NU. Dan juga anggota DPR, Hasan Aminuddin yang juga menjadi salah satu tokoh NU di Probolinggo.
Baca juga:
Punya 2 jagoan di Pilgub Jatim, Cak Imin akan sowan ke para kiai NU
Surat 21 kiai NU ke PKB dinilai merusak demokrasi di Pilgub Jatim
Pilgub Jatim bakal jadi pertempuran kader, kiai NU mulai intervensi
Disurati 21 kiai sepuh NU terkait Pilgub Jatim, PKB gelar rapat
Usai Rakernas, PDIP sembunyikan calon Pilgub Jateng dan Jatim
Demokrat pastikan Agus Yudhoyono tak diusung dalam Pilgub Jatim
Surya Paloh belum izin Jokowi mau pinang Khofifah di Pilgub Jatim
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Siapa yang menanyakan kepada Mahfud MD tentang sikapnya? Hal itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan dari Maria Simbolon.
-
Apa yang dikabarkan oleh Bahlil Lahadalia terkait pengunduran diri Mahfud MD? Bahlil pun meminta agar seluruh pihak menunggu informasi resmi dari Mahfud apakah benar akan mengundurkan diri atau tidak. "Jadi tunggu saja ya, kalau memang itu benar baru saya kasih tanggapan,"
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.