Mantan Cabup PDIP Abdus Salam Ditunjuk DPP Jadi Ketua PAN Jember
Mantan calon bupati dalam Pilkada Jember 2020, Abdus Salam Alamsyah ditunjuk oleh DPP PAN untuk menjadi Ketua DPD PAN Jember periode 2020-2025. Salam akan didampingi Agus Khoironi, sebagai Sekretaris DPD.
Mantan calon bupati dalam Pilkada Jember 2020, Abdus Salam Alamsyah ditunjuk oleh DPP PAN untuk menjadi Ketua DPD PAN Jember periode 2020-2025. Salam akan didampingi Agus Khoironi, sebagai Sekretaris DPD.
Agus Khoironi merupakan kader PAN yang saat ini menjadi anggota DPRD Jember. Sedangkan Salam terbilang baru bersentuhan dengan politik praktis. Pengusaha muda itu mulai moncer sejak dia maju dalam Pilkada Jember yang dihelat pada Desember 2020 lalu.
-
Apa saja yang terjadi saat Jamasan Jimat? Setelah jimat-jimat dikeluarkan, sang juru kunci bersama para kerabat Amangkurat segera membuka kain mori kusam yang membungkus pusaka sebelum dicuci menggunakan air jeruk bali.
-
Kapan Hari Jamu Nasional diperingati? Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bentuk jamu.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Bagaimana cara Partai NasDem memperjuangkan penolakan penunjukan Gubernur Jakarta? Taufik menekankan, Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta. Selain itu, NasDem juga ingin adanya pemilihan wali kota dan anggota DPRD tingkat kota madya di wilayah Jakarta. "Kita menginginkan ada pilkada di tingkat provinsi dan kota madya. DPRD juga ada DPRD kota dan DPRD provinsi. Itu yang terus akan kita perjuangkan pada saat pembahasan tingkat I di Komisi II DPR bersama dengan pemerintah," tegas Taufik.
-
Bagaimana PNM memberdayakan nasabah? PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
Saat itu, Salam bahkan resmi menjadi kader PDIP, salah satu partai terbesar dengan perolehan 7 kursi di DPRD Jember. PAN termasuk anggota koalisi pengusung Salam-Ifan kala itu. Sebagai partai besar, PDIP saat itu mensyaratkan salah satu kandidat harus menjadi kader partai berlambang banteng itu.
"Ya saya mengalir saja. Setelah Pilkada kemarin, saya memang sudah memantapkan diri untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui dunia yang saya tekuni saat ini, yaitu politik," tutur pria yang akrab disapa Cak Salam ini saat dikonfirmasi Merdeka.com pada Rabu (25/08/2021).
Saat itu, Salam baru saja pulang dari seremoni penyerahan SK Kepengurusan DPD PAN Jember yang dilakukan di DPD PAN Jatim di Surabaya.
Selain baru bergabung, terpilihnya Abdus Salam Alamsyah ini juga membawa kejutan lain. Sebab, dalam Musyawarah Daerah (Musda) DPD PAN Jember yang dihelat pada Februari 2021 lalu, tidak ada nama Salam dalam formatur yang dihasilkan. Dalam musda tersebut, hanya menghasilkan tiga nama sebagai formatur.
Mereka adalah Lilik Ni'amah (ketua demisioner), Agus Khoironi (anggota DPRD Jember) dan Nyoman Aribowo (anggota DPRD Jember). Sesuai AD/ART, salah satu dari tiga nama tim formatur, akan ditunjuk menjadi ketua. Kala itu, nama Lilik Ni'amah santer disebut akan terpilih kembali memimpin DPD PAN Jember.
Namun, terkait tidak terpilihnya Lilik, menurut Salam, karena tidak dicapai kesepakatan dalam tim formatur. "Soal kenapa kemudian saya yang ditunjuk menjadi ketua oleh DPP, saya tidak tahu pasti alasannya. Karena itu urusan internal dan menjadi kewenangan DPP PAN," ujar pengusaha properti ini.
Salam menegaskan, internal partainya dalam kondisi solid dan sama-sama bertekad untuk membesarkan partai berlambang matahari itu. "Kita sama-sama ingin membesarkan PAN. Saya sendiri, di mana bumi dipijak, di situ langit akan dijunjung," tutur Salam.
Abdus Salam Alamsyah©2021 Merdeka.com/Muhammad Permana
Lilik sendiri merupakan salah satu politikus senior di Jember. Di awal reformasi, Lilik menjadi salah satu deklarator Partai Keadilan (PK) di Jember, yang kemudian bertransformasi menjadi PKS. Sempat menjadi anggota DPRD Jember dari PKS, Lilik kemudian berpindah ke PAN dan langsung menjadi Ketua DPD PAN Jember selama dua periode.
Meski baru bergabung, Salam mengaku punya kedekatan emosional dengan PAN. Sebab, ia menempuh pendidikan di lembaga milik Muhammadiyah. "Saya kan alumnus Universitas Muhammadiyah Jember," ungkap pengusaha 38 tahun ini.
Dalam Pemilu 2019 lalu, PAN hanya meloloskan dua kadernya di DPRD Jember. Salam optimistis, di bawah kepemimpinannya, PAN bisa meningkatkan perolehan kursi pada pemilu berikutnya.
"PAN adalah partai nasionalis berbasis agama yang terbuka untuk semua semua kader. Mulai dari Muhammadiyah, NU, Marhaen, Nasionalis dan lain-lain semua bisa melebur jadi satu. Kita juga akan mendekati generasi muda," ujar Salam.
Dengan mengemban amanah ini, Salam bertekad untuk membesarkan PAN di Jember. "PAN ini punya potensi yang lebih besar lagi. Karena PAN adalah partai nasionalis terbuka untuk semua semua kader yang akan masuk. Kita adalah partai nasionalis berbasis agama, semua elemen mulai dari Muhammadiyah, NU, Marhaen, Nasionalis dan sebagainya bisa, melebur jadi satu. Kita juga ingin menjadi pilihan generasi milenial," ujar Salam.
Penetapan Salam-Agus ini dilakukan bersamaan dengan penetapan ketua dan sekretartis DPD PAN di 3 daerah lain di Jatim. Yakni Kabupaten Malang (Mulyadi - Gunawan Adi Mulyo), Kota Malang (Lookh Mahfud dan Eko Hadi P) dan Kota Pasuruan (Aris Budi Prasetyo dan Wiwin Ariesta).
Baca juga:
Sekjen NasDem: Jokowi Undang PAN ke Koalisi, Pimpinan Parpol Sambut Baik
NasDem: PAN Jadi Sahabat Baru di Koalisi Jokowi
PAN Ikut Kumpul Bareng Jokowi, PKB Sebut Otomatis Gabung Koalisi
PAN Gabung Koalisi, Wacana Reshuffle Kabinet Belum Dibahas
PAN Resmi Gabung Koalisi Jokowi
PAN Gabung Pemerintah Dinilai Keuntungan Jokowi Jika Ditinggal Koalisi Jelang 2024