Mantan jenderal TNI jadi pengurus, Golkar kembali ke khittah
Mantan jenderal jadi pengurus, Golkar kembali ke khittah. Partai Golkar melakukan perombakan struktur pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Posisi Yorrys Raweyai sebagai Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan digantikan oleh Letjen (Purn) Eko Wiratmoko.
Partai Golkar melakukan perombakan struktur pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Posisi Yorrys Raweyai sebagai Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan digantikan oleh Letjen (Purn) Eko Wiratmoko.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, partainya telah kembali ke khittah dengan keberadaan purnawirawan jenderal TNI dalam kepengurusan. Sebab, kata dia, Golkar cukup dekat dengan TNI sejak awal berdiri.
"Sejarah Golkar tahun 1964, dulu Golkar ini didirikan oleh tokoh-tokoh dari TNI. Ini sejarahnya gitu. Jadi kalau ada jenderal masuk Golkar itu berarti kembali ke khittah," kata Idrus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/10).
Idrus merasa bersyukur ada seorang purnawirawan Jenderal TNI dan purnawirawan Jenderal Polri dalam kepengurusan yang baru. Dia berharap, semakin banyak jenderal-jenderal TNI yang berminat masuk Partai Golkar.
"Karena memang dulu Golkar ini didirikan oleh tokoh-tokoh TNI. Jadi kalau ada yang mau masuk jangan hanya 2 dan 3 tapi masuk lagi saja yang banyak," tandasnya.
Selain Eko Wiratmoko, ada juga mantan Danjen Kopassus Letjen (purn) Haji Lodewijk Freidrich sebagai koordinator bidag kajian strategis dan pengembangan SDM. Tak cuma dari kalangan TNI, Golkar juga menempatkan Irjen (purn) Benny Mamoto sebagai ketua bidang desentralisasi dan otonomi daerah.
Baca juga:
Setnov umumkan perubahan struktur DPP Golkar dalam dua hari ke depan
Golkar diminta didik kadernya yang jadi kepala daerah
Golkar belum bahas sanksi dan nasib Aditya Moha setelah ditangkap KPK
Anomali merosotnya elektabilitas partai pendukung Jokowi
Azis Syamsuddin tak masalah dicopot dari pengurus DPP Golkar
Sekjen Golkar tegaskan partai bantu kadernya yang terbelit korupsi
Beredar dokumen struktur baru Golkar, Azis Syamsuddin dan Yorrys tak ada
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan Idrus Marham untuk mengganti Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar? Mantan sekretaris jenderal Partai Golkar Idrus Marham bersama kader partai berlambang pohon beringin lainnya membentuk Tim Pemrakarsa Kebangkitan Partai Golkar.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Mengapa Idrus Marham ingin mengganti Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar? "Tim pemrakarsa adalah adanya kesadaran secara kolektif yang muncul dari sebagian keluarga Partai Golkar, utamanya para pemimpinnya bahwa kepemimpinan hari ini tidak produktif," tutur Idrus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/8/2023).