Mardani Ali Sera: Bukan Tugas KPU Jaga Marwah Capres
Mardani Ali Sera: Bukan Tugas KPU Jaga Marwah Capres. Mardani menilai alasan KPU menyampaikan kisi-kisi pertanyaan untuk melindungi kandidat keliru. Dia menuturkan fokus KPU seharusnya membuat debat capres menjadi debat yang substansial.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) membeberkan alasan pembocoran pertanyaan debat sebelum tahap debat awal pada 17 Januari mendatang. Salah satu alasannya, untuk menjaga marwah dan martabat para pasangan capres-cawapres sebagai peserta debat.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi II DPR Mardani Ali Sera angkat bicara. Kata dia, bukan tugas KPU untuk menjaga marwah dan martabat capres-cawapres.
-
Bagaimana KPU menjamin kerahasiaan soal debat capres-cawapres 2024? "(Jamin kerahasiaan soal agar enggak bocor) Intinya semua tim pasangan calon sudah tahu temanya," kata Hasyim.
-
Apa yang diusulkan oleh Baleg DPR terkait dengan DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
-
Kapan DKPP menjatuhkan sanksi kepada Ketua KPU? DKPP menjelaskan, pelanggaran dilakukan Hasyim terkait pendaftaran pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden pada 25 Oktober 2023.
-
Apa sanksi yang dijatuhkan DKPP kepada Ketua KPU? Akibat pelanggaran tersebut, DKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan yang terakhir kepada Hasyim.
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Kapan debat capres ketiga ini diadakan? Debat ketiga Pilpres akan digelar malam ini di Istora Senayan, Minggu (7/1).
"Wajib KPU itu untuk kepentingan publik bukan kepentingan Capres-Cawapres, bukan tugas KPU menjaga marwah atau martabat dari capres," kata Mardani di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (8/1).
Mardani menilai alasan KPU menyampaikan kisi-kisi pertanyaan untuk melindungi kandidat keliru. Dia menuturkan fokus KPU seharusnya membuat debat capres menjadi debat yang substansial.
"Debat yang substansial yang tidak perlu ewuh pakewuh, tugasnya KPU itu memastikan debatnya itu betul betul dapat memberikan masyarakat, kualitas sebenarnya dari capres dan cawapres," kata Mardani.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) itu juga menilai KPU seharusnya memberikan kesempatan bagi panelis dan moderator yang disepakati kedua tim pasangan calon untuk mendalami pertanyaan debat capres. Sehingga suasana debat tidak normatif.
"Jangan sampai yang terjadi nanti cuma di level normatif atau cuma sekedar yang penting debat sudah jalan, KPU sudah melaksanakan tugasnya tetapi masyarakat tetap membeli kucing dalam karung, enggak boleh," ucapnya.
Sebelumnya, KPU memutuskan untuk memberikan bocoran pertanyaan kepada capres-cawapres sebelum debat perdana (17/1) mendatang. Ketua KPU RI Arief Budiman menilai pemberian bocoran ini bertujuan untuk menjaga martabat kandidat.
"Kita harus menjaga martabat dua paslon dan kita tidak ingin ada pertanyaan-pertanyaan yang justru saling menjatuhkan," ungkap Arief usai melantik komisioner KPUD se-Sumsel di Palembang, Senin (7/1).
Tim Prabowo dan Jokowi sepakat adanya bocoran tersebut.
Baca juga:
Kubu Prabowo: Moeldoko Jangan Main Ancam, Lihat Kenyataan Objektif KPU
Soal Ancaman Moeldoko, PDIP Nilai Kubu Prabowo Ganggu Kualitas Demokrasi
Diancam Moeldoko, Kubu Prabowo Balas 'Kita Juga Tidak Main-Main'
Kubu Jokowi Lihat Skenario 'KPU Berpihak' Jika Prabowo Kalah Pilpres 2019
Gerindra: Debat Untuk Tahu Kompetensi Capres, KPU Degradasi Kualitas Demokrasi
Prabowo-Sandiaga: Mana Mungkin Kami Menolak Debat!