Masih Ada Swing Voters, Timses Yakin Elektabilitas Prabowo Bakal Naik
Masih Ada Swing Voters, Timses Yakin Elektabilitas Prabowo Bakal Naik. Dari empat survei itu, Suhud menjelaskan, hasil angka Jokowi malah di bawah 50 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandi bergerak membuntuti dengan selisih 6 hingga 7 persen.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Suhud Alynudin optimis elektabilitas Prabowo Subianto bisa terus menanjak. Alasannya, masih ada swing voters yang belum menentukan pilihan.
"Ada 15-20 persen pemilih yang masih bimbang. Masih di atas selisih yang terjadi antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo," kata politikus PKS tersebut dalam diskusi Populi Center, Jakarta, Kamis (13/12).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan Konferensi Waligereja Indonesia? "Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,” kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
Suhud berkaca dari empat lembaga survei antara Prabowo dan Jokowi yang hasil angkanya cenderung mirip. Dari empat survei itu, Suhud menjelaskan, hasil angka Jokowi malah di bawah 50 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandi bergerak membuntuti dengan selisih 6 hingga 7 persen.
"Menurut kami ini hal yang sangat mungkin dikalahkan," ucap politikus PKS itu.
BPN, kata Suhud, bakal bekerja menggarap basis suara yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebab tingkat pengenalan masyarakat kepada Sandiaga Uno di pulau Jawa masih rendah. Terutama Jawa Tengah yang diusulkan menjadi markas BPN.
Dia menambahkan, konten kampanye yang disampaikan pada saat debat capres juga menentukan hasil akhir pilres 2019 mendatang. Hal tersebut pun untuk menggaet suara yang selama ini belum menentukan pilihan.
"Dari hasil itu maka kita beri keyakinan tiga bulan ke depan akan terjadi perubahan signifikan juga. Dan ini akan menentukan hasil akhir," ujar Suhud.
Baca juga:
Timses Jokowi Curiga Pendirian Markas Prabowo-Sandi di Jateng Cuma Jebakan
Demi Raih Suara, BPN akan Kampanye Door to Door dan Tatap Muka di Jateng
Gerindra: Kader PAN Membelot Dibesar-besarkan, Reuni 212 Tak Diberitakan
Sandiaga Ditolak di Sumut, Hasto Ingatkan 'Berpolitik Nggak Usah Playing Victim'
Erick Thohir Nilai 'Pengusiran' Sandiaga di Sumut Seperti Sinetron TV
Kades di Mojokerto Divonis 2 Bulan Penjara karena Terlibat Kampanye Sandiaga Uno