Masuk dalam survei cagub, Sekda Jabar disarankan jadi cawagub

Masuk dalam survei cagub, Sekda Jabar disarankan jadi cawagub. Dalam survei yang digulirkan Indo Baromete‎r, muncul nama-nama baru, salah satunya Iwa Karniwa. Meski jauh di bawah Deddy Mizwar, Sekretaris Daerah Jawa Barat itu dinilai semakin memberi warna gelaran Pilgub Jabar 2018 mendatang.

Dalam survei yang digulirkan Indo Baromete‎r, muncul nama-nama baru, salah satunya Iwa Karniwa. Meski jauh di bawah Deddy Mizwar, Sekretaris Daerah Jawa Barat itu dinilai semakin memberi warna gelaran Pilgub Jabar 2018 mendatang.

Iwa dalam survei memiliki popularitas 7,6 persen dan elektabilitas yang masih di bawah satu persen. Mencuat satu-satunya nama birokrat dalam survei itu cukup diapresiasi‎ Pengamat politik dan ilmu pemerintahan dari Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan. Hanya saja Asep menyarankan agar Iwa bisa mengisi posisi calon wakil gubernur Jawa Barat 2018.

"Beberapa pihak menilai, Pak Iwa Karniwa itu bagus di Jabar Dua (calon wakil gubernur), jangan di Jabar Satu (calon gubernur)," kata Asep usai menjadi pemateri pada survei Indo Barometer, di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Kamis (23/3).

Pengalaman Iwa di dunia birokrasi selama ini bisa menjadi modal bagus jika nantinya memang ingin menyemarakkan pesta demokrasi terbesar di Jabar tersebut. "Karena Jabar dua itu dalam undang-undang lebih banyak tugas internal, jadi kalau Pak Iwa nanti diusung menjadi Jabar dua maka itu akan sangat potensial untuk berkompetisi dengan yang lain," terang Asep.

Menurutnya, kehadiran Iwa pada Pilgub Jabar bisa menjadi alternatif pemilih, karena sosoknya berbeda dengan lain dimana kebanyakan berasal dari politisi. Dengan hadirnya Iwa tentu itu akan lebih memberi warna pada Pilgub Jabar.

"Kadang kita memerlukan sisi lain, selain kader partai politik, selain pengusaha atau tokoh politik yang lain juga perlu tokoh birokrasi," imbuhnya.

Dalam survei itu, nama Deddy Mizwar disebut sosok paling populer dengan 97 persen disusul Desy Ratnasari 92,1 persen, Dede Yusuf 91,3 persen, Rieke Diah Pitaloka 72,5 persen, Ridwan Kamil 65,4 persen, Nurul Arifin 52,4 persen, Dedi Mulyadi 26,4 persen, Bima Arya 19,6 persen, Netty Prasetyani 10 persen, Iwa Karniwa 7,6 persen, Cellica Nurrachadiana 6,6 persen, dan Maman Imanul Haq 1,1 persen.

Adapun elektabilitas paling tinggi yakni Ridwan Kamil meraih 25 persen, Deddy Mizwar 19,3 persen, Dede Yusuf 14,2 persen, Dedi Mulyadi 8,1 persen dan Bima Arya Sugiarto 1,9 persen, dan rahasia atau belum memutuskan 31,3 persen.