Survei: Kaesang Belum Laku di Pilgub Jakarta, Tidak Masuk 5 Besar Nama Potensial
Kaesang tidak masuk lima besar bakal cagub potensial pilihan warga Jakarta pada Pilkada 2024.
Survei: Kaesang Belum Laku di Pilgub Jakarta, Tidak Masuk 5 Besar Nama Potensial
Nama Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep tidak masuk lima besar bakal calon gubernur (cagub) potensial pilihan warga Jakarta pada Pilkada 2024.
Hal ini disampaikan Ceo Proximity Indonesia Whima Edy Nugroho, saat merilis hasil survei soal peta politik menuju pemilihan gubernur Jakarta 2024.
"Tapi kalau dilihat persaingan saat ini nama beliau belum masuk dalam salah satu kandidat yang ada di lima besar, tapi tidak menutup kemungkinan tetap ada peluangnya," kata Whima usai konferensi pers di kawasan Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (30/5).
Whima menyebut, berdasarkan hasil survei Proximity Indonesia pada periode 16-25 Mei 2024, Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Ridwan Kamil (RK) berada di posisi tiga besar survei berdasarkan popularitas, tingkat kesukaan dan elektabilitas.
Anies Baswedan menjadi tokoh yang paling banyak dikenal dengan (95,80 persen), Ahok (95,30 persen), Ridwan Kamil (92,10 persen).
"Tapi kalau dibandingkan dengan kandidat yang sekarang ada di 3 besar, tetap peluangnya (Kaesang) akan lebih kecil dibandingkan yang ada di 3 besar sekarang," ujar Whima.
Sementara itu, di peringkat keempat ada nama Eko Patrio dengan 86,40 persen, dan di posisi kelima ada Ahmad Sahroni yang unggul dengan 80 persen.
Whima menyatakan, kendati Kaesang mempunyai peluang maju sebagai cagub Jakarta 2024, namun popularitas hingga elektabilitas masih jauh di bawah Anies, Ahok dan RK.
"Atau mungkin kaesang dicalonkan sebagai kandidat calon wakil gubernur misalnya, masih lebih memungkinkan dibandingkan kalau dia dicalonkan sebagai calon wakil gubernur misalkan," kata Whima.
Meski begitu, kata Whima peluang Kaesang maju Pilkada Jakarta 2024 sangat tergantung pada konstelasi partai politik (parpol) yang ada, khususnya Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Kalau misalkan Koalisi Indonesia Maju sepakat untuk mengusung dia (Kaesang) sebagai salah satu kandidat gubernur, ya mungkin konstelasinya menjadi berubah," ucap dia.