Mayjen (purn) Sudrajat, urang sunda asli & CEO Susi Air pilihan Prabowo
Sudrajat pernah pula menjabat Dubes RI untuk Tiongkok pada tahun 2005.
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto akhirnya resmi memilih Mayjen (purn) Sudrajat sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat tahun 2018. Prabowo mengatakan dia telah kenal lama dengan sosok mantan Kapuspen TNI di era Panglima Laksamana Widodo AS tersebut.
Sudrajat disebut Prabowo sebagai salah satu perwira terbaik TNI yang merupakan alumni Akademi Militer (Akmil) Magelang tahun 1971. Pengumuman Sudrajat sebagai bakal cagub Jawa Barat disampaikan oleh Prabowo dalam jumpa pers di kediamannya di Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/12) sore.
"Sepak terjang beliau juga dikenal di TNI sebagai salah satu perwira paling cerdas. Beliau lulusan Harvard. Tak banyak TNI yang lulusan Harvard. Saya juga pingin ke Harvard. Saya pernah ke Harvard tapi hanya jalan-jalan saja dan enggak dapat ijazah," cerita Prabowo tentang sosok Sudrajat.
Sebelum memutuskan mengusung Sudrajat, Prabowo mengaku partainya telah melakukan proses panjang dan konsultasi selama berminggu-minggu. Termasuk juga melakukan seleksi dan menyaring calon-calon potensial.
"Saya tak ingin ambil keputusan sendiri dan mengikuti selera saya sendiri. Kita ingin beri pilihan terbaik untuk rakyat Jawa Barat dan kita akan terus cari pilihan-pilihan terbaik," katanya.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang dikatakan Nasaruddin Umar untuk Prabowo-Gibran? Nasaruddin seraya berdoa agar Indonesia dapat semakin jaya di kepemimpinan paslon nomor urut 02 itu."Saya, Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas PTIQ Jakarta, mengucapkan selamat kepada Bapak H. Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka atas terpilihnya sebagai presiden RI dan wakil presiden RI pada periode yang akan datang," kata Nasaruddin, Kamis (21/3). "Semoga Allah memberkati kita semuanya dan semoga bangsa Indonesia insyaAllah semakin jaya di bawah kepemimpinan Bapak," sambungnya.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Selain mengumpulkan pimpinan partai, pihaknya juga berkonsultasi dan meminta masukan dari berbagai tokoh seperti ulama, tokoh masyarakat, pengusaha, purnawirawan TNI dan lainnya. Prabowo juga menjelaskan latar belakang dari Sudrajat yang menurutnya merupakan 'urang sunda asli'.
"Akhirnya kita dengan mantap kita putuskan akan mengajukan saudara Mayjen (Purn) H Sudrajat sebagai cagub Jabar yang akan datang. Beliau adalah putra Jabar asli. Bapak Sumedang, ibu Cianjur, urang Sunda asli," kata Prabowo.
Sosok Sudrajat
Nama Mayjen (purn) Sudrajat sampai saat ini tercatat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Maskapai Susi Air. Sudrajat mulai menjabat sebagai CEO usai Susi Pudjiastuti menyatakan mundur dari jabatan tertinggi tersebut. Susi memilih mundur dari jabatan CEO karena ingin fokus menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Saya mau titipkan Susi Air kepada manajemen baru yakni Mayjen (Purn) Sudrajat. Beliau akan jadi CEO Susi Air yang baru," kata Susi dalam konferensi pers di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Minggu (26/10/2014).
Susi bukan sembarangan dalam menyerahkan jabatan CEO ke Sudrajat. Susi menyebutkan pensiunan jenderal TNI bintang dua itu sebelumnya menjabat sebagai Presiden Komisaris Susi Air sejak berdiri pada tahun 2004.
Tak hanya itu, ada kenangan yang tak bisa dilupakan oleh Susi ke Sudrajat sehingga dia makin mantap bahwa pria kelahiran Sumedang itu memang sosok yang tepat menggantikannya sebagai CEO Susi Air.
"Susi Air berawal dari kantor atau pavilion di rumah Pak Sudrajat di Kebayoran Baru. History ini menjadikan kami bersama di Susi Air," kenang Susi.
Selama masih berkiprah di TNI, setelah menjabat sebagai Kapuspen TNI pada tahun 1999, Sudrajat dirotasi menjadi Staf Ahli Panglima TNI bidang ekonomi dengan masa jabatan kurang lebih satu tahun. Setelah itu, dia menjabat Dirjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan sampai pada tahun 2005.
Setelahnya, Sudrajat menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Tiongkok sampai tahun 2009. Sementara itu, Sudrajat merupakan salah satu deklarator ormas Nasional Demokrat (NasDem) dan menjadi Ketua DPW Jawa Barat usai tak lagi menjabat sebagai duta besar. Namun, dia mengundurkan diri pada tahun 2011 seiring keputusan ormas yang digalang Surya Paloh itu menyatakan bertransformasi menjadi partai politik.
Program 'bebersih' dan Meikarta
Usai resmi dipilih Prabowo maju dalam Pilgub Jabar, Sudrajat telah memiliki program yang akan digunakan sebagai 'senjata' meraih simpati masyarakat Jawa Barat, yaitu program 'bebersih'.
"Bersih sampah, bersih air, bersih semuanya sama bersih-bersih korupsi," katanya menjelaskan makna 'bebersih'.
Saat pengumuman dirinya sebagai cagub Jabar pilihan Prabowo, Sudrajat tak hanya berbicara soal program. Dia bahkan telah punya rencana jauh jika pada akhirnya terpilih menjadi Gubernur di tanah Pasundan. Sudrajat mengatakan, ingin mengubah nama Meikarta dengan nama yang mengandung unsur Jawa Barat jika nantinya terpilih. Untuk diketahui, Meikarta merupakan proyek pembangunan pusat permukiman yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
"Yang jelas yang saya pikirkan dari segi nama. Mungkin kita harus review kenapa di tengah-tengah Jawa Barat ini ada nama yang kayaknya asing daripada istilah-istilah Jawa Barat. Ini harus bisa kita review kembali," jelasnya.
Wilayah Pantura juga akan menjadi perhatiannya jika diberi kesempatan menjadi Gubernur Jabar. Tata ruang di wilayah Pantura juga akan dikaji kembali dan disesuaikan dengan perkembangan.
Dampak lingkungan dan industri juga akan diperhatikan apakah akan memberi dampak negatif terhadap lahan pertanian yang ada. "Seperti masalah banjir di Citarum. Masalah limbah-limbah dari pabrik-pabrik dan segala macamnya," ujarnya.
Dia akan berupaya mengkonsolidasikan mana daerah pertanian, industri, dan hutan lindung yang sampai sekarang makin tergerus. Ia akan mengajak bupati dan wali kota di Jabar untuk merencanakan tata ruang yang pas sehingga lingkungan tetap terjaga.
"Bagi saya adalah memimpin Jabar tidak hanya bisa diselesaikan oleh gubernur, tetapi harus kerja sama dengan seluruh stakeholders provinsi, kabupaten dan walikota," ujarnya.
Prabowo Subianto sadar bahwa partainya tak dapat mengusung calon sendiri karena hanya memiliki 11 kursi di DPRD Jawa Barat. Maka, Prabowo bakal melobi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk bersama-sama mengusung Sudrajat. PKS memiliki 12 kursi dan PAN memiliki 4 kursi.
Syarat mengusung calon Gubernur Jawa Barat adalah 20 persen jumlah kursi di DPRD tau 25 persen perolehan suara parpol atau gabungan parpol. 20 persen itu berarti 20 kursi DPRD.