Megawati Singgung Kader Ogah Dijadikan Cagub
Megawati mengaku bingung dengan kader menolak dicalonkan di Pilkada tersebut. Padahal menurut Megawati, hak sebagai warga negara.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menegaskan akan mencoblos pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno. Megawati mengajak kader memenangkan Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
"Kalau saya kalau ditanya, nanti ibu nyoblosnya siapa? Ya terampak peramah sama Pak Dul. Loh kenapa? Loh saya yang jadiin loh. Ketum," kata Megawati di acara peresmian Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih (DPP TMP), Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
- Saat Megawati Ngamuk Jagoannya Tumbang di 5 Daerah Pilkada 2024
- Megawati Tegaskan Mau Diusung di Pilkada Harus Jadi Kader PDIP: Jangan Dompleng Saja
- Megawati Singgung Puan Nangis di Rakernas: Enggak Perlu Cengeng Lah
- Megawati Mengaku Sekarang jadi Tukang Ngamuk: Kalau Enggak Diamukin, Banteng Dipanahin Melulu
Megawati lantas menyinggung kader PDI Perjuangan yang menolak dijadikan calon gubernur. Namun Megawati tidak mengungkap identitas kader tersebut.
"Ada loh orang yang enggak mau dijadiin sama ketua umum loh. Tapi sudah lewat sekarang. Coba, siapa yu? Pokoknya enggak usah diomongin. Betul. Itu bagaimana sih? Enggak bisa dong. Dan sekarang, jangan lupa loh. Kita ini masuknya di dalam reformasi loh. Kalian anak muda yang harus mempertahankan itu. Ayo, apa mau kembali? ke zaman order baru. Ayo, saya nanya nih. Elah, yang jawab. Berapa orang. Bok kalau teriak itu ya. Berdengung gitu loh. Tidak. Sampai kedengeran kayak lagu. Iya loh. Karena kalau kita kor kan suruh satu, dua, tiga. Terserah lah kalian. Enggak satu. Mau jadi order baru. Lainkan suaranya. Nah, wartawan juga. Lo masih mau order baru? Ayo," ujar Megawati.
Megawati mengaku bingung dengan kader menolak dicalonkan di Pilkada tersebut. Padahal menurut Megawati, hak sebagai warga negara.
"Tidak. Kamu, ayo. Enggak berani juga. Kenapa sih enggak berani? Iya. Kenapa takut? Lupa. Ini adalah hak kita. Hak kewarganegaraan Republik Indonesia. Bahwa pemilu itu adalah mempunyai hak untuk rakyat," kata Megawati.