Megawati Usul ke Nadiem agar Buku Bung Karno Masuk Kurikulum Pendidikan
"Saya suka mikir, sebenarnya kenapa ya kalau sebagai sebuah pengetahuan tidak boleh? Itu bagian dari politik desukarnoisasi yang tidak ada orang berani ngomong pada waktu itu," ujarnya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengusulkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memasukkan buku-buku Soekarno ke kurikulum pendidikan Indonesia. Dia menilai, sang ayah rajin membaca buku dan hasil bacaanya dituang dalam buku-buku yang ia tulis.
"Alangkah sayangnya maksud saya, dari pikiran-pikiran yang telah diserap oleh seorang Bung Karno, yang seharusnya kalau menurut saya Pak Nadiem, itu harus jadi salah satu kurikulum," kata Megawati dalam acara Bung Karno&Buku-Bukunya, Selasa (24/11).
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Di mana Fatmawati bertemu dengan Soekarno? Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Apa yang diungkap Noel tentang pertemuan Prabowo dan Megawati? Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer alias Noel mengungkapkan ada sosok di internal PDIP yang berupaya menghalangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sosok di internal PDIP itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
Presiden ke-5 RI ini mengungkapkan, saat itu ada sistem yang ia sebut sebagai politik desukarnoisasi. Pemikiran-pemikiran Bung Karno sempat dilupakan. Hal tersebut terjadi di era Presiden Soeharto.
"Saya suka mikir, sebenarnya kenapa ya kalau sebagai sebuah pengetahuan tidak boleh? Itu bagian dari politik desukarnoisasi yang tidak ada orang berani ngomong pada waktu itu," ujarnya.
"Kok ada ya sebuah pembentukan sistem yang sampai membuat, mohon maaf, seperti memandulkan kalangan intelektual kita loh, sampai enggak berani, sampai buku disembunyi-sembunyikan," ungkap Megawati.
Namun, lanjut dia, saat ini kondisi sudah berbeda. Menurutnya, orang-orang banyak mencari tahu tentang Soekarno. Maka dari itu, dia mengusulkan agar pemikiran Bung Karno masuk dalan kurikulum.
"Kita mau nyontoh apa tidak? itu persoalannya, persoalan besarnya, the big question and the big answer-nya itu Pak Nadiem," tandas Megawati.
Baca juga:
Mendikbud Minta Milenial Meneladani Kegemaran Membaca Buku dari Soekarno
Megawati Ungkap Kecintaan Bung Karno Pada Buku, Berharap Anak Muda Juga Rajin Membaca
Kagum Sosok Bung Karno, Mendikbud Harap Menginspirasi Anak Muda Giat Membaca
Presiden Soekarno Sangat Suka dengan Jam Tangan Mewah Ini, Sampai Punya 13 Buah
Hasto Sebut Bung Karno Dukung Pendidikan dan Sains Demi Bangun Bangsa