Menakar Peluang Iwan Bule Maju Pilgub Jabar Usai Gabung Gerindra
Iwan Bule telah resmi bergabung ke partai Gerindra. Bergabungnya Iwan itu langsung diumumkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, pada Kamis (27/4).
Peluang Komjen Pol (purn) Moch Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule bertarung di Pilgub Jawa Barat dinilai masih cukup berat. Sebab, Iwan belum sekuat tokoh-tokoh potensial lain seperti Ridwan Kamil.
Iwan Bule telah resmi bergabung ke partai Gerindra. Bergabungnya Iwan itu langsung diumumkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, pada Kamis (27/4).
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Bagaimana Gibran menanggapi kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? "Ya kita tunggu sampai tanggal 20 Maret saja ya," kata Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (13/3).Saat disinggung apakah kemenangan di Jawa Tengah tersebut merupakan hasil kerja keras dirinya, Gibran berkilah. "Kita tunggu sampai tanggal 20 aja," tukasnya.
-
Apa julukan yang melekat pada IPB? Institut Pertanian Bogor (IPB) dikenal dengan sebutan "Kampus Rakyat" karena komitmennya yang mendalam terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sektor pertanian yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat.
-
Kapan Ira Wibowo mengikuti lomba lari? 2 Artis berdarah campuran Jerman-Indonesia ini memulai lomba lari sejak matahari baru terbit.
"Sejauh ini di Jawa Barat belum ada yang lebih potensial dibanding Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil, tokoh lain yang mulai terlihat secara umum adalah Desy Ratnasari dan Ono Surono, tokoh partai lainnya belum cukup populer," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia saat dihubungi, Jumat (28/4).
Bahkan, menurut Dedi, Wakil Gubernur Jabar UU Ruzhanul Ulum sekalipun belum terlihat potensial jika mengandalkan ketokohannya sendiri.
"Begitu halnya Iwan Bule, ia justru terhambat oleh catatan buruk sepak bola tanah air, itupun tidak dikenal secara merata di kalangan pemilih muda," ucapnya.
Dedi menilai, Iwan Bule sebatas mengisi kekosongan struktural di Gerindra dan dianggap bisa memberikan pertimbangan terkait kebijakan partai. Namun, soal dia bisa
berdampak pada pemilih di Jawa Barat masih cukup berat.
"Situasi itu sejalan dengan minimnya potensi Iwan Bule bisa mendapatkan tempat di pemilihan gubernur mendatang, tetapi dengan waktu yang tersisa, ia bisa saja lakukan kerja politik yang membuatnya lebih di kenal," tuturnya.
Komjen Pol (purn) Moch Iriawan atau karib disapa Iwan Bule resmi bergabung ke partai Gerindra. Ketum Gerindra Prabowo Subianto pun menjawab terkait bergabungnya Iwan untuk disiapkan Gerindra di Pilgub Jawa Barat.
"Saya sekarang kembalikan kepada rakyat Jawa Barat atau anda, pantas enggak beliau jadi gubernur (Jabar)?" kata Prabowo saat jumpa pers di kediaman Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis (26/4).
"Pantas," teriak kader Gerindra di belakang Prabowo.
Dirinya menambahkan, bahwa hubungannya dengan Iwan Bule sudah terjalin lama. Kata Prabowo, mantan Kapolda Metro Jaya itu siap ditugaskan Gerindra di mana saja.
"Pak Iwan Bule itu seorang pejuang dia berjuang untuk merah putih, ya kita hubungan sudah lama, beliau siap ditempatkan di mana saja, siap berjuang di mana saja untuk kepentingan bangsa dan rakyat," tuturnya.
Prabowo mengklaim bahwa dari belasan tahun lalu dirinya sungguh-sungguh mencari pemimpin terbaik untuk rakyat. Meski demikian, semua pilihan dikembalikan kepada rakyat.
"Coba kau perhatikan track record saya? Iya kan itu rakyat perlu rakyat berhak, rakyat menuntut, pilihan pilihan pemimpin wakil wakil yang terbaik itu yang kita berikan, dan itu biar rakyat yang menilai," pungkasnya.
(mdk/eko)