Menanti Pertemuan SBY dengan Megawati dan Prabowo
Polemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Herzaky menuturkan hubungan SBY Megawati berjalan baik.
Menanti Pertemuan SBY dengan Megawati dan Prabowo
Koordinator Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra buka suara soal peluang pertemuan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Bakal calon presiden (Bacapres) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
- Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik
- PDIP Ungkap Isi Pertemuan Ganjar Pranowo- Yenny Wahid
- Isu Golkar-PAN Dukung Prabowo Ada Peran Jokowi, PDIP Singgung Kedaulatan Megawati
- Buntut Pertemuan dengan Prabowo Subianto, Budiman Tidak Diterima lagi di Repdem
Herzaky merespons pertemuan SBY dan Megawati sebagai hal positif karena keduanya sama-sama tokoh bangsa yang pernah memimpin.
"Bu Megawati misalnya adalah presiden RI yang pernah memimpin, lalu Pak SBY juga pernah memimpin negeri ini. Kan sangat baik tokoh bangsa bertemu, kemudian memberikan gagasan kepada publik. Itu menjadi suatu momen yang baik," ujarnya.
merdeka.com
Menegaskan perkataan Waketum Demokrat Benny K Harman, Herzaky menuturkan hubungan SBY Megawati berjalan baik.
"Bu Megawati itu orang tidak pernah berlaku jahat kepada Pak SBY, tidak pernah kepada keluarga, juga tidak ada perbedaan-perbedaan mendasar secara ideologis antara Bu Megawati dan Pak SBY," tegas Herzaky.
merdeka.com
Adapun soal pertemuan SBY dengan Prabowo, Herzaky menyambut baik semua komunikasi terbuka yang terjalin antara keduanya.
"Kita senang melihat pemimpin kita terbuka dan berbicara apa adanya terang-terangan, tidak ketemu sembunyi-sembunyi. Ini lebih bagus menurut kami," pungkasnya.
merdeka.com
Saat ditanya soal ke mana Demokrat akan berlabuh, politikus asal Kalimantan tersebut mengatakan semua keputusan ada di tangan Majelis Tinggi Partai.
"Dia yang mengetahui ke depan, tentunya yang saat ini berinisiatif memimpin dalam proses koalisi atau kerja dengan siapapun adalah mas AHY. Kejutan-kejutan atau hal-hal besar kita akan sampaikan dalam waktu dekat," ujarnya.
Seperti yang diketahui, polemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan. Usai menyatakan diri keluar dari Koalisi Perubahan dan mencabut dukungannya, Partai Demokrat belum menentukan akan berlabuh ke mana.
Reporter magang: Aleda Fanesya