Mengingatkan Capres dan Pendukungnya Tak Saling Menjatuhkan Demi Kekuasaan
Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) beserta para pendukungnya diingatkan lebih santun untuk menjadi tensi politik menjelang Pilpres 2019. Hal ini sebagai upaya untuk menghindari perpecahan ataupun permusuhan di lingkungan masyarakat.
Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) beserta para pendukungnya diingatkan lebih santun untuk menjadi tensi politik menjelang Pilpres 2019. Hal ini sebagai upaya untuk menghindari perpecahan ataupun permusuhan di lingkungan masyarakat.
"Mari kita berdebat dengan damai, santun, argumentatif yang berpangkal dari permasalahan bangsa dan kemudian bagaimana cara memecahkan masalah tanpa harus menjatuhkan," ujar Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Syafii Mufid dalam keterangannya, Jumat (25/1).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
Syafii mengatakan, para pendukung para calon harus bisa menahan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan debat yang mengandung unsur ujaran kebencian di dunia maya. Dia mengamati di media sosial masih banyak beredar tudingan ke masing-masing calon secara membabi buta.
"Yang disayangkan ada kelompok-kelompok yang saya tenggarai terorganisir, yang isinya tidak ada sedikitpun yang positif bagi siapa yang dianggap sebagai lawan," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta ini.
Dia menyarankan masyarakat memilih berdasarkan atas keunggulan calon pemimpin bangsa, bukan mencari kejelekan-kejelekannya. "Selama ini saya melihat di media sosial itu kejelekkan-kejelekannya yang ditampilkan. Kalau dua-duanya seperti itu maka dengan begitu yang kita peroleh semuanya adalah kejelekan," kata Direktur Indonesia Institute for Society Empowerment (INSEP) ini.
Menurut peneliti senior di Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama (Kemenag) ini, jika ujaran kebencian dibiarkan sangat berbahaya. Untuk itu dirinya berharap kepada aparat hukum untuk betul-betul menegakkan aturan tanpa pandang bulu jika masih menemukan adanya ujaran kebencian di duia nyata atau di media sosial.
"Karena jika dibiarkan dan berpihak kepada kelompok tertentu akan melahirkan ketidakpuasan dan protes. Dan itu bisa menjadi kemarahan yang terpendam, itu sangat bahaya," imbuhnya.
Dia berharap para calon pemimpin bisa memberi contoh kepada masyarakat melalui ucapan dan tindakan sejuk. Yang harus ditonjolkan, lanjutnya, para pasangan calon harus sungguh-sungguh ketika menjabat untuk memakmurkan, melaksanakan keadilan bagi masyarakat.
"Itu yang harus banyak disampaikan sehingga rakyat menjadi percaya. Karena kalau tidak demikian maka ketidakpercayaan itu akan menggumpal dan tentunya ini sangat riskan," tandasnya.
Baca juga:
Jokowi: Saya yang Buat Perpres Hari Santri, Kok Dibilang Anti Ulama?
Ma'ruf Amin Ziarah ke Makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari di Kalsel
Sebut Najib Nelayan Karawang Alami Persekusi, Sandiaga Uno Dilaporkan ke Polisi
Kapolda Metro Anyar: Suhu Panas Politik Tidak Boleh Kebablasan
Masyarakat Diimbau Pilih Capres Cawapres Sesuai Hati Nurani Tanpa Menghujat
Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Ada Sejengkal Tanah yang Bebas dari Relawan