Momen Haru Anies Dengar Cerita Anak di Ambon: Jam 4 Pagi Sudah Pakai Seragam
Anies kemudian menuliskan pesan dalam buku yang diberikan kepada anak tersebut.
Anies kemudian menuliskan pesan dalam buku yang diberikan kepada anak tersebut.
- Pramono Ceritakan Momen Pertemuan Satu Jam dengan Anies
- Momen Kocak Anak Kecil Ketemu 'Hantu' di Dalam Rumah, Ngaku Tak Takut Eh Malah Baca Doa Mau Makan
- Momen Haru TNI yang Lama Bertugas di Papua Kembali Pulang, Anak Tak Mau Digendong hingga Nangis saat Bertemu
- Momen Ayah Diprotes Anaknya karena Bersuara Kencang, Harus Lembut begini Sikapnya Bikin Hati Hangat
Momen Haru Anies Dengar Cerita Anak di Ambon: Jam 4 Pagi Sudah Pakai Seragam
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengawali kegiatan hari ini dengan membagikan sejumlah buku kepada anak-anak yang berada di Kota Ambon. Hal ini dilakukannya usai melakukan salat dan sarapan bersama warga di sana.
Saat membagikan buku-buku tersebut ternyata ada yang membuat Anies menjadi terharu. Momen ini ketika dirinya mendengarkan cerita dari anak-anak di sana.
Ternyata anak-anak di lokasi tempat Anies mengawali kegiatannya itu sudah bangun sejak pukul 04.00 WIT.
"Iya saya terharu melihat ada anak-anak di sini yang sudah jam 4 pagi, tadi ada satu anak namanya Marcus, dia menunggu. Saya tanya jam berapa, jam 4 pagi dan sudah pakai seragam," kata Anies di lokasi, Senin (15/1).
"Jadi, kalau jam 4 pagi sudah di sini itu artinya dia bangun paling telat setengah 4 menunggu saja di sini," sambungnya.
Setelah mendengar cerita itu, Anies kemudian membagikan buku-buku yang sudah disiapkan olehnya.
"Tadi saya ketemu saya beri sebuah buku, saya bilang sama anak ini semangatmu luar biasa. Insya Allah nanti melalui semangatnya ini bisa melampaui cinta-citanya," ujarnya.
Tak hanya memberikan buku kepada anak tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menuliskan sebuah pesan. Hal ini disebutnya biasa dilakukan setiap bertemu dengan anak-anak.
"Saya hampir selalu kalau jumpa anak-anak saya nulis kalimat pesan. Tadi ada anak, dia 7 tahun namanya Farzana, lalu saya tanya setiap bertemu anak kecil saya selalu bertanya. Apa keinginanmu nanti sebelum saya tulis, terus dia bilang mau jadi Hafizah dia ingin jadi penghafal Quran," ungkapnya.
"Terus saya kemudian selalu tulis catatan sesuai dengan apa yang dia cita-citakan sebagai pesan dari orang yang lebih senior kepada anaknya, dan itu selalu saya lakukan. Pesannya beda-beda, tidak ada pesan yang sama untuk anaknya," sambung Anies.
Ternyata, pesan yang Anies kerap berikan kepada anak-anak tersebut juga pernah ia alami sendiri saat dirinya masih berusia anak-anak.
"Dan itu sesuatu yang pernah saya alami, ketika saya dulu kecil ketemu seseorang lalu diberi pesan walaupun tidak ditulis. Pesan itu saya ingat terus, walaupun hanya lisan. Sekarang saya yeruskan itu dalam bentuk tulisan," pungkasnya.