Mungkinkah Duet Anies-Khofifah di Pilpres 2024 Terwujud?
Khofifah mulai terbuka berbiacara terkait Pilpres 2024.
Khofifah mulai terbuka berbiacara terkait Pilpres 2024.
Mungkinkah Duet Anies-Khofifah di Pilpres 2024 Terwujud?
Bukan kabar baru nama Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa masuk dalam bursa calon wakil presiden (Cawapres), mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. Kabar ini mengalami pasang surut, seiring dinamisnya manuver politik menjelang pelaksanaan Pilpres yang semakin dekat. Sebenarnya bukan cuma Khofifah yang masuk dalam radar bidikan Koalisi Perubahan. Ada nama lain seperti Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Namun nama Khofifah kembali menguat. Salah satu alasan mengapa Khofifah tetap kuat sebagai kandidat Cawapres Anies karena posisinya sebagai basis suara di Jatim. Khofifah dalam berbagai kesempatan, enggan menanggapi serius isu Cawapres tersebut. Seperti saat ditanya wartawan di Kota Batu pertengahan Juni lalu. Di sela launching Kawasan Perdesaan Agroforestri Kopi Lereng Gunung Arjuno, Coban Talun, itu, Khofifah justru berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Ayo, lebih baik makan bakso," jawab Khofifah kala itu.
Meski demikian, kini Khofifah mulai terbuka membahas perihan Pilpres 2024. Dia mengakui telah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik. Beberapa partai tersebut tertarik mengusung Khofifah menjadi Cawapres.
"Beberapa melakukan komunikasi, tapi biarlah kawan-kawan itu kita endapkan dulu sampai pada proses konfirmasi proses pengambilan keputusan bersama," ujar Khofifah di sela 'Gathering Alumni Unair' di Jakarta, Minggu (6/8).
Maka itu, mengenai wacana menjadi Cawapres bukan keputusan Khofifah sepihak. Tetapi dia menunggu keputusan bersama antarpartai politik.
"Jadi bukan pengambilan keputusan oleh Khofifah tapi pengambil keputusan bersama. Jadi kita melakukan tugas atas doa restu," ujarnya.
Dia mengaku sudah berkawan sejak lama dengan partai-partai di Koalisi Perubahan. "Kami berkawan, saling membangun komunikasi di antara yang memang sudah terbangun lama," bebernya. Menurut Khofifah, hubungannya dengan partai-partai di Koalisi Perubahan jangan dikaitkan dengan Pemilu 2024. Hubungan perkawanan tersebut memang harus dibangun. "Jadi enggak usah dikaitkan dengan proses di perhelatan 2024. Saya rasa jangan ada persaudaraan yang terganggu kawan-kawan," ujarnya.
Khofifah mengaku ada tawaran dari Koalisi Perubahan untuk dipinang sebagai Cawapres. Hanya saja dia mengaku tidak menjawab menerima atau menolak. "Tidak pada posisi yes or no," katanya. Selain itu sebelum memutuskan langkah politik selanjutnya, Khofifah bakal sowan dengan para kiai Nahdlatul Ulama dan PBNU.
"Saya bukan siapa-siapa, saya bersama komunitas pesantren maka saya akan sowan minta pendapat dan nasihat para ulama kiai. Saya dari Jawa Timur yang kental pengaruh dan peran kiai dan bu nyai pengasuh pesantren," Pungkasnya.
Sementar itu, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie masih optimistis Khofifah bisa mendampingi Anies Baswedan. Apalagi pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di KPU belum juga dibuka.
"Semua masih terbuka, karena pendaftaran pasangan capres cawapres masih lama," ujar Effendy Choirie, Senin (7/8).