NasDem Bantah Terima Dana Korupsi Syahrul Yasin Limpo
NasDem mengakui SYL sempat memberikan sumbangan 1.000 paket sembako.
NasDem mengakui SYL sempat memberikan sumbangan 1.000 paket sembako.
NasDem Bantah Terima Dana Korupsi Syahrul Yasin Limpo
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menilai, tindakan KPK yang mengumumkan ke publik terkait dugaan partainya telah menerima aliran dana korupsi dari Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sedang mempengaruhi opini publik.
- KPK Geledah Rumah Ketua Komisi IV DPR RI, Diduga Terkait Kasus Syahrul Yasin Limpo
- NasDem Ancam Somasi Pimpinan KPK Buntut Temuan Aliran Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo
- NasDem Akui Terima Uang dari Syahrul Yasin Limpo Sebesar Rp20 Juta
- Beredar Kabar Syahrul Yasin Limpo Mau Dijemput Paksa, Begini Reaksi KPK
Ahmad Ali sangat menyayangkan pernyatan KPK tersebut, sebab disampaikan menjelang tahun politik.
"Kalau kemudian institusi KPK ini sudah mengumumkan secara terbuka, ini sama saja mempengaruhi opini publik, di mana tahun ini kita sedang masuk di tahun politik," kata Ahmad Ali, saat dikonfirmasi, dikutip Sabtu (14/10).
Lebih lanjut, Ali mengungkapkan, SYL memang sempat memberikan sumbangan 1.000 paket sembako dalam kegiatan sosial partai di Kepulauan Seribu.
Namun, dia tidak mengetahui asal-usul uang sumbangan tersebut. Menurutnya, partisipasi SYL dalam kegiatan sosial adalah hal wajar yang dilakukan setiap kader Partai NasDem.
"Tetapi kemudian kalau dikatakan bahwa Partai NasDem mengalir uang di Partai NasDem, ini perlu saya katakan bahwa itu tak benar," tegas dia.
Tak hanya itu, perihal uang Rp20 juta yang sempat disinggung KPK. Menurutnya, pemberian itu ditujukan untuk bantuan bencana di salah satu daerah, soal dari mana uangnya, NasDem tidak tahu.
"Tentu dalam bantuan-bantuan itu, Partai NasDem tidak pernah tahu bahwa uang sumbernya dari mana," imbuh Ahmad Ali.
Diberitakan sebelumnya, KPK menyebut jika uang korupsi SYL mengalir ke Partai NasDem. Akan tetapi, KPK belum mau merinci soal uang yang mengalir ke Partai NasDem tersebut.
Sebab saat ini KPK masih terus melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
"Kita ke depannya akan mengecek rekening yang bersangkutan. Kemana saja aliran dana itu mengalir," kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata saat jumpa pers, di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Jumat (13/10) malam.