NasDem menang di 11 Pilgub, Surya Paloh sebut melebihi target
Paloh mengatakan awalnya DPP Partai NasDem hanya menargetkan menang di 10 provinsi.
Partai NasDem memenangkan 11 provinsi dari 17 provinsi yang menggelar Pilkada versi hitung cepat sejumlah lembaga survei. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan pencapaian ini melampaui target yang telah ditentukan oleh DPP.
Paloh mengatakan awalnya DPP Partai NasDem hanya menargetkan menang di 10 provinsi. Pasangan cagub-cawagub yang diusung NasDem menang di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, NTT, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Maluku.
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Siapa yang berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2015? Pilkada serentak 2015 digelar untuk daerah-daerah dengan masa jabatan kepala daerah yang habis pada periode 2015 sampai Juni 2016.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
"Menang di 11 provinsi. Tercapai (target), melebihi sedikit. Tadinya 10 cukup (target awal)," ujar Surya Paloh usai mengikuti hasil perhitungan cepat sejumlah lembaga survei di Kantor DPP Partai NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/6).
Paloh menuturkan, Pilkada merupakan proses perjalanan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia. Partainya telah mengikuti tiga kali Pilkada. Saat Pilkada pertama, NasDem berada di urutan kedua.
"Pilkada pertama NasDem bahkan amat bersyukur. Posisinya di rekapitulasi KPU, dari 10 partai politik yang ada di parlemen, NasDem keluar sebagai pemenang nomor dua. Itu hal yang cukup patut disyukuri," ujarnya.
Posisi kedua juga kembali diraih saat kedua kali mengikuti Pilkada. Dia pun optimis pada Pilkada ketiga yang diikuti tahun ini partainya masuk ke urutan kedua.
"Yang ketiga ini saya confident sedikit-sedikitnya nomor dua," ucap Paloh.
Paloh juga optimis NasDem bisa menang 50 persen di Pilkada kabupaten/kota yang diikuti 154 daerah. "Saya yakin daripada 154 kabupaten dan kota yang kita laksanakan pada Pilkada kali ini insyaallah lebih di atas 50 persen dimenangkan oleh NasDem," sebutnya.
Capaian ini, lanjutnya, sebuah prestasi besar bagi partainya yang terhitung masih muda yaitu 6,5 tahun. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung NasDem.
"Saya berterima kasih atas segala perhatian dan support yang telah diberikan," jelasnya.
Pencapaian di Pilkada serentak ini diharapkan dapat berpengaruh pada Pemilu 2019 dimana NasDem menargetkan bisa masuk tiga besar secara nasional. Paloh mengatakan setiap parpol pun menggunakan hasil Pilkada ini sebagai acuan menjelang Pemilu 2019. Kemenangan di Pilkada serentak ini menjadi modal menghadapi Pemilu mendatang.
Menurutnya politik tanpa mahar yang didengungkan partainya menjadi salah satu faktor pencapaian di 11 provinsi ini.
"Hal yang paling pokok barangkali tidak bisa kita lupakan adalah bagaimanapun juga kita telah mengenalkan sesuatu apa yang disebutkan dengan politik tanpa mahar. Saya pikir di samping strategi, pemikiran, kajian, pendekatan-pendekatan yang rasional, sedikit 'ilmiah' tapi moralitas politik tanpa mahar itu juga bisa turut mempengaruhi hasil yang dipengaruhi oleh partai ini," paparnya.
"Saya ingin ulangi dari 17 kontestan gubernur yang ikut dalam Pilkada ini, 11 dimenangkan oleh partai ini," lanjutnya.
Namun kemenangan di Pilkada ini bukan modal utama bagi NasDem. Modal utama adalah kinerja. Kemenangan di 11 provinsi ini hanya suplemen menuju 2019.
"Output kinerjanya sejauh mana NasDem mampu meyakinkan masyarakat publik, bahwasanya ini NasDem. Dalam seluruh niat, tekad dan semangat yang dimiliki itu konsisten. Ini dulu tawaran kepada masyarakat, hingga kemampuan profesionalisme yang terus menerus diiringi dengan yang namanya moralitas. Kita ini menawarkan pemikiran-pemikiran seperti itu," jelasnya.
Baca juga:
Pilkada 2018, Bawaslu rekomendasikan pemungutan suara ulang di sejumlah daerah
Menang di 3 Pilkada, Rommy yakin bisa dongkrak suara PPP di Pemilu 2019
Calon tunggal klaim menang lawan kotak kosong di Pilbup Tapin
Pj Gubernur Sulsel: Pilwalkot Makassar hampir dipastikan kolom kosong menang
Surya Paloh nilai kemenangan Pilgub Sumsel paling berkesan bagi NasDem