NasDem sebut belum saatnya reshuffle kabinet, tukar posisi saja
Reshuffle belum dibutuhkan karena pemerintahan baru berjalan enam bulan.
Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR Johnny G Plate belum melihat urgensi reshuffle di tahun pertama pemerintah Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla. Menurut dia, lebih baik tidak mengubah susunan kabinet, tapi hanya menukar posisi menteri di kementerian lain.
"Kan kabinet pertama di tahun pertama di semester pertama. Karenanya pasti banyak penyesuaian sana sini. Nah, presiden perlu memberikan arahan tegas kepada para menteri itu agar mereka dapat bekerja sesuai dengan Nawa Cita," kata Johnny saat di hubungi di Senayan, Jakarta, Selasa (23/6).
"Presiden bisa menetapkan pergeseran menteri sejalan di dalam kabinetnya tanpa merubah susunan kabinet. Misalnya, menteri ini digeser ke kementerian ini," imbuhnya.
Sekalipun ada keinginan kuat dari publik untuk reshuffle, kata dia, hal itu mesti juga dipertimbangkan dari segi kecukupan waktu. Dia menilai, Jokowi dan para menteri harus diberi waktu setahun lamanya untuk diputuskan apakah perlu untuk dirombak.
"Beri waktu satu tahun untuk mereshuffle kabinet. Waktu enam bulan ini tidak cukup untuk menilai orang. Karena ada sejumlah hambatan seperti di dalam APBN, kemudian nomenklatur baru," lanjut dia.
Sekalipun demikian, ia meminta Jokowi juga harus tahu keinginan publik. Kata dia, kondisi perekonomian saat ini semakin berat dan mesti ditanggapi secara serius.
"Jadi Presiden perlu beri arahan tegas kepada menteri-menteri terutama di bidang ekonomi. Sektor itu kan memiliki dua Menko, Menko Perekonomian harus concern dalam hal ekonomi, Menko Kemaritiman harus concern dalam bidang infrastruktur," tutupnya.
Baca juga:
Isu reshuffle menguat, beranikah Jokowi copot menteri dari parpol?
Zulkifli Hasan sarankan Jokowi reshuffle kabinet setelah setahun
Wiranto & Ical bantah buka puasa bareng Jokowi bahas soal reshuffle
Presiden Jokowi ngaku belum baca laporan kinerja para menteri
Survei sebut reshuffle mendesak, menteri cuma senangkan hati Jokowi
JK: Reshuffle bukan urusan wapres, saat ini belum ada rencana
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.