NasDem sebut wacana koalisi kerakyatan karena tawar menawar tak tercapai
Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani menegaskan, partainya tidak tertarik bergabung ke Koalisi Kerakyatan yang tengah digagas oleh Partai Demokrat. NasDem akan tetap konsisten menjadi barisan pendukung Joko Widodo di Pemilu Serentak 2019.
Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani menegaskan, partainya tidak tertarik bergabung ke Koalisi Kerakyatan yang tengah digagas oleh Partai Demokrat. NasDem akan tetap konsisten menjadi barisan pendukung Joko Widodo di Pemilu Serentak 2019.
"NasDem selalu konsisten dengan keputusan yang diambil (mendukung Jokowi)," kata Irma saat dihubungi, Jumat (8/5).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
Irma menyebut sah-sah saja Demokrat melakukan manuver ingin membentuk poros ketiga.
"Sekali lagi namanya juga usaha. Soal bakal terbentuk atau tidak urusan belakangan yang penting bentuk opini dulu," tegasnya.
Rencana pembentukan Koalisi Kerakyatan, kata Irma, dibahas karena upaya tawar menawar Demokrat ke poros pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto tidak mencapai titik temu. Hal ini membuat Demokrat ingin menggagas poros ketiga.
"Hal yang lumrah ketika tawar menawar atau bargaining tidak mencapai kata sepakat lalu ada yang ingin maju sendiri," tandas Irma.
Diketahui, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean mengungkapkan partainya akan membuat koalisi kerakyatan atau nusantara. Kabar ini sekaligus mengonfirmasi bahwa Partai Demokrat serius memunculkan poros baru dalam Pilpres 2019.
Menurut Ferdinand, koalisi ini dapat menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat selain koalisi pendukung capres petahana Jokowi dan koalisi keumatan yang diidentikan dengan Prabowo.
"Ya partai Demokrat sekarang sedang serius membangun poros kerakyatan ya untuk pilpres 2019. Makanya Pak SBY tadi bicara kita koalisi kerakyatan, bantu rakyat dulu lah," ungkap Ferdinand.
Baca juga:
Soal koalisi umat usulan FPI, Demokrat ogah tunduk ajakan ormas
Hubungan SBY-Mega belum cair, alasan Demokrat belum merapat ke Jokowi
Demokrat tak akan merapat ke Prabowo selama koalisi umat dikomando Rizieq
Demokrat bentuk koalisi kerakyatan, Golkar tak tertarik bergabung
PAN sebut Prabowo calon kuat capres koalisi umat
Desmond ragu koalisi umat terbentuk karena tak ada PKB dan PPP