NasDem Soal Hak Angket: Ke Prabowo Terkendala Teknis, ke Ganjar seperti Memegang Telur
NasDem terus melakukan komunikasi dengan semua pihak terkait hak angket
NasDem Soal Hak Angket: Ke Prabowo Terkendala Teknis, ke Ganjar seperti Memegang Telur
Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (NasDem) Hermawi Fransiskus Taslim mengakui komunikasi terkait hak angket dengan kubu Prabowo-Gibran terkendala.
- NasDem Sering Komunikasi Ajak PKB dan PDIP Dukung Anies di Pilkada Jakarta
- NasDem Tak Menutup Kemungkinan Koalisi dengan Gerindra di Pilkada 2024
- PPP dan NasDem Kompak Tak Serukan Hak Angket Saat Rapat Paripurna
- Respons Prabowo soal HAM, Sekjen PDIP: Bagaimana jadi Pemimpin jika Tidak Kedepankan Dialog?
"Komunikasi sudah terjalin. Tetapi mungkin masih ada kendala teknis. Tetapi yang jelas, kita standby. Seperti pernyataan Pak Surya di wisma Nusantara. Beliau posisinya standby," kata Hermawi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (8/3).
Lebih detail, Hermawi menuturkan komunikasi dengna kubu 02 juga sebagai upaya untuk menghubungkan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Dalam rangka angket, rangka menghubungkan ke Bu Mega, itu semua terkomunikasi. Tetapi mungkin ada dinamika lain yang menurut saya, saya tidak bisa komentar terlalu jauh," terangnya.
Hermawi enggan menjelaskan lebih dalam perihal membangun komunikasi dengan internal kubu Prabowo-Gibran. Yang pasti, lanjutnya, pihak yang berkomunikasi tersebut saling bertemu terutama di DPR.
"Yang jelas pertemuan itu sering terjadi paling tidak personal, personal. Di DPR mereka saling bertemu. Dengan 02 itu informal antarpersonal di DPR," lanjut Mermawi.
Sementara, Hermawi mengibaratkan komunikasi yang dibangun dengan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD seperti memegang telur.
"Kalau dengan 03 ya sudah ada komunikasi tetapi memang seperti ini seperti megang telur. Kencang, takut pecah, kalau kita lepas ya begitu lah," bebernya.
Selain fokus pada persoalan hak angket, NasDem saat ini juga terus mengawal proses rekapitulasi suara manual di KPU.
"Kita ingin tahu posisi kita. Setelah itu baru diskusi-diskusi selanjutnya," pungkasnya.