NasDem Terbuka jika PDIP Mau Berkoalisi: Historisnya Dekat dan Surya Paloh Sukarnois
NasDem dan PDIP berkoalisi juga bukan barang baru karena menjadi mitra mengusung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membuka peluang bekerja sama dengan NasDem di Pilpres 2024. NasDem sebelumnya membuat keputusan untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah dan politikus PDIP Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyambut positif respons PDIP. NasDem juga membuka pintu kepada PDIP bila ingin berkoalisi. NasDem dan PDIP berkoalisi juga bukan barang baru karena menjadi mitra mengusung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang diungkap Noel tentang pertemuan Prabowo dan Megawati? Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer alias Noel mengungkapkan ada sosok di internal PDIP yang berupaya menghalangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sosok di internal PDIP itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Tentu NasDem terbuka dengan siapapun. Menghormati apa yang menjadi statement mbak Puan, dan sama PDI Perjuangan bukan suatu hal yang asing," ujar Willy ketika dihubungi, Minggu (19/6).
"Dua kali menjadi kawan koalisi untuk mengusung Pak Jokowi, tentu historisnya dekat," jelas wakil ketua Baleg DPR RI ini.
NasDem juga tidak punya hambatan untuk berkoalisi dengan PDIP. Willy menyebut, Ketua Umum NasDem Surya Paloh juga seorang Sukarnois.
"Pak Surya juga sebagai seorang Sukarnois. Tentu hal-hal seperti itu menjadi modal dasar," katanya.
Willy juga membantah bahwa NasDem 'menikung' PDIP karena membuat keputusan Ganjar sebagai capres pilihan. Ia bilang, itu jadi resiko karena NasDem yang mengumumkan lebih awal.
"Enggak, enggak. Kalau praduga kan tentu banyak. Hal seperti itu risiko daripada NasDem yang mengumumkan duluan," ujar Willy.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik, Puan Maharani menegaskan partainya tidak masalah Partai NasDem berencana mengusung Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo yang notabene kader PDIP direkomendasikan NasDem sebagai bakal calon presiden 2024.
"Oh ya enggak lah (masalah). Itu kan masalah internal, setiap partai politik masing-masing punya mekanismenya. Jadi biasa aja," kata Puan, saat diwawancarai di Sekolah PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (18/6).
Puan menyampaikan, manuver Partai NasDem dalam menentukan bakal calon presiden (bacapres) sah-sah saja. Sebab, PDI Perjuangan juga memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan sosok yang akan diusung menjadi capres di 2024 mendatang.
"Kalau PDIP punya mekanisme tersendiri juga untuk menentukan bacapresnya dan bacawapres. Jadi ya silakan saja itu mekanisme setiap partai politik berbeda-beda. Jadi menurut saya sah-sah saja," ucap Ketua DPR RI itu.
Perihal koalisi, Puan menyampaikan PDIP selalu terbuka dengan partai mana saja termasuk dengan Partai NasDem.
"Ya bisa saja, kita ini berkoalisi dengan siapa aja. Kalau saya kalimatnya bukan koalisi tapi kerja sama. Bisa saja kita bekerjasama untuk membangun bangsa dan negara ini," ucapnya.
(mdk/ded)