Nasib Ridwan Kamil di Pilgub Jabar, ditinggal Golkar, diultimatum PPP
Ridwan Kamil belum bisa bernapas lega atas pencalonannya di Pilgub Jawa Barat 2018. Sebabnya, pria yang akrab disapa Emil itu bisa saja gagal mencalonkan jika jumlah kursi parpol pendukungnya tak mencukupi syarat.
Ridwan Kamil belum bisa bernapas lega atas pencalonannya di Pilgub Jawa Barat 2018. Sebabnya, pria yang akrab disapa Emil itu bisa saja gagal mencalonkan jika jumlah kursi parpol pendukungnya tak mencukupi syarat.
Seperti diketahui, konstelasi pilgub Jabar berubah setelah Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto mencabut dukungan terhadap Emil di Pilgub Jabar. Padahal, sebelumnya Golkar di bawah ketum Setya Novanto telah mantap mendukung Emil.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
-
Mengapa peluang Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada Jabar dinilai sangat besar? Kans Ridwan Kamil makin terbuka lebar karena sejumlah partai juga menjagokannya kembali untuk posisi Jabar 1. Tak hanya itu, beberapa lembaga survei juga sudah merilis perolehan elektabilitas Ridwan Kamil, di mana hasilnya moncer di posisi puncak dibandingkan nama-nama lain.
Surat Pencabutan dukungan itu dikeluarkan DPP Partai Golkar pada Minggu (17/12), dengan nomor R-552/Golkar/XII/2017 ditandatangani Airlangga Hartarto sebagai ketua umum dan Idrus Marham sebagai sekretaris Jenderal. Salah satu alasan pencabutan dukungan karena Emil tak juga menetapkan kader Golkar Daniel Mutaqien menjadi pendampingnya dan justru menggelar konvensi.
Dengan hengkangnya Golkar, tinggal tiga parpol yang mendukung Emil yakni PPP, NasDem dan PKB. Jika bersama Golkar total kursi parpol koalisi Emil di DPRD Jabar berjumlah 38 kursi, kini dengan hengkangnya Golkar jumlah kursi parpol pendukung Emil tinggal 21 kursi dengan PPP 9 kursi, PKB 7 kursi dan NasDem 5 kursi. Jumlah tersebut masih memenuhi syarat pencalonan di Pilgub Jabar yakni 20 kursi.
Namun setelah Golkar hengkang, PPP juga memberi tekanan keras terhadap Emil. PPP tak suka 'digantung' Emil soal cawagub. PPP bahkan mengultimatum memberi waktu sepekan kepada Emil buat mengumumkan cawagubnya. Jika tidak, PPP mengancam akan mengikuti langkah Golkar yakni mencabut dukungan dari Emil.
"Kami memberi waktu satu minggu kepada Emil (Ridwan Kamil) menentukan wakil. Jika lewat dari waktu, kami terpaksa mencabut dukungan," ujar Ketua DPW PPP Jabar, Ade Munawaroh Yasin, saat dihubungi, Rabu (20/12) kemarin.
Langkah itu diakuinya terpaksa dilakukan agar memperjelas arah Ridwan Kamil di Pilgub Jabar. Sampai saat ini dia juga mengaku tidak ada komunikasi antara Ridwan Kamil dan PPP.
"Sudah enggak saling mengabari. (Ini seperti) Berharap kepada orang yang tidak peduli. Deadlinenya satu minggu pokoknya," ujarnya.
PPP sejak awal menyodorkan kadernya Uu Ruzhanul Ulum menjadi pendamping Emil. Namun hingga kini Emil belum juga menetapkan siapa cawagubnya. Jika ancaman PPP benar terjadi, tentu saja jumlah Emil tak memenuhi syarat pencalonan karena jumlah kursi PKB dengan NasDem di DPRD Jabar hanya 12 kursi.
Emil sebelumnya diagendakan akan mengumumkan nama cawagubnya Rabu kemarin. Namun hal itu urung dilakukan. Emil pun mengungkap alasannya.
Emil mengungkap ada parpol yang masih berdinamika alias belum klop terkait hasil opini dari para tokoh Jabar yang menjadi panelis 'ajang pemilihan bakal cawagub'. Dua parpol tersebut yakni PKB dan PPP. Mereka membutuhkan waktu untuk dialog lebih intens membahas hasil opini dan survei.
"Saya belum bisa menyampaikan seperti yang saya janjikan (mengumumkan wakil), karena dari PKB dan PPP menginginkan ada waktu untuk dialog lebih intens," ujar Emil kepada wartawan di Trans Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, kemarin.
Untuk itu Emil akan melakukan komunikasi intensif dengan kedua parpol tersebut. Sehingga ketika nama wakil pilihannya diumumkan, tidak terjadi gejolak di dalam tubuh partai koalisi.
"Kalau dari NasDem saya kira enggak terlalu banyak mempermasalahkan, tapi yang berdinamika ada PPP dan PKB. Jadi saya mohon maaf nanti saya cari waktu yang sudah pasti untuk mengumumkan pasangan wakilnya," katanya.
Lebih lanjut Emil mengatakan, salah satu yang menjadi pertimbangan adalah hasil survei terkait elektabilitas para kandidat wakil. Emil menyebut ada tiga lembaga yang melakukan survei terhadap kandidat wakilnya yakni Indobarometer, Charta Politica, dan Poltracking.
"Enam nama itu ada di survei. Hasilnya belum bisa saya sampaikan nanti mengubah persepsi opini tapi nama namanya disurvei. Nanti di waktu yang pas pasti saya umumkan," katanya.
Baca juga:
Jelang pengumuman Cawagub, relawan pastikan solid dukung Ridwan Kamil
Daniel Mutaqien pasrah Golkar cabut dukungan terhadap Ridwan Kamil
Giliran Dedi Mulyadi membalas Ridwan Kamil
Cak Imin tawarkan jalan tengah kisruh cawagub Ridwan Kamil
Tinggalkan Ridwan Kamil, Golkar ajak PKB koalisi di Pilgub Jabar