Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Terkait wacana bergabungnya Presiden Joko Widodo ke Golkar, Nurdin menilai sangat bagus.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa banyak Ketua DPD Golkar ingin Airlangga Hartarto kembali memimpin secara aklamasi? "Makanya cukup rasional jika DPD ingin aklamasi untuk AH," jelasnya. Dia menambahkan, tidak mudah untuk Golkar meraup suara maksimal di Pemilu karena tidak ada kader yang bertarung di Pilpres 2024.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menilai sosok Airlangga Hartarto masih sangat layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu.
Perolehan suara di Pemilu 2024 menjadi alasan Nurdin Halid menilai Airlangga sangat mumpuni.
"Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4).
Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi.
- Waketum Nurdin Halid Dukung Bahlil Jadi Ketum: InsyaAllah Kader Golkar se-Indonesia akan Setuju
- Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya
- Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
- Mengenal Sosok Hadi Tjahjanto, Dulu Menteri ATR Kini Dilantik Jadi Menko Polhukam
"Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
Mantan Calon Gubernur Sulsel ini menegaskan Golkar adalah partai berpengalaman dan lama.
"Dan Golkar sudah bertekad tidak ingin menerima campur tangan orang luar. Golkar adalah partai lama dan berpengalaman, berbagai goncangan telah dihadapi dan kita lolos dari goncangan itu," tegasnya.
Terkait wacana bergabungnya Presiden Joko Widodo ke Golkar, Nurdin menilai sangat bagus. Hanya saja, Nurdin kembali menegaskan sosok yang layak memimpin Golkar masih Airlangga.
"Pak Jokowi bergabung dengan Golkar hal yang bagus. Tapi tunggu dulu, beliau ingin bergabung dengan Golkar dengan tangan terbuka sangat menerima, karena beliau sangat dekat dengan Golkar," ucapnya.
Terkait Pilgub Sulsel, Nurdin memastikan tidak akan maju. Padahal Nurdin Halid masuk dalam lima nama mendapatkan surat tugas dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk maju di Pilgub Sulsel.
Nurdin mengaku ingin memberikan kesempatan kepada kader Golkar Sulsel yang masih muda untuk bertarung di Pilgub Sulsel. Setidaknya ada tiga nama kader Golkar disebut Nurdin layak maju di Pilgub Sulsel
"Pilgub Sulsel biarlah yang muda-muda. Saya berikan kesempatan yang muda-muda," tuturnya.
Nurdin menyebut tiga nama kader Golkar Sulsel yang layak maju di Pilgub yakni eks Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. Ia menyebut saat ini Sulsel membutuhkan pemimpin muda.
"Walaupun survei di atas, tapi (kasih) yang muda-muda lah. Kalau saya mau (maju Pilgub Sulsel), pasti saya dapat Golkar. Tapi saya menyadari dibutuhkan pemimpin muda," kata Nurdin.
Sementara terkait pertemuannya dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Nurdin mengaku hal tersebut adalah hal biasa. Nurdin menilai sebagai tokoh Sulsel.
"Pak Andi Amran tokoh yang berkepentingan nasional. Dia sebagai orang Sulsel, saya berdiskusi dengan beliau soal Indonesia lebih baik," sebutnya.
Sekadar diketahui, di Pemilu 2024, Nurdin Halid lolos ke DPR RI. Ia memperoleh 70.681 suara di daerah pemiliha (dapil) II Sulsel.
Di Pilgub 2018, Nurdin Halid maju bertarung dan berpasangan Aziz Qahar Muzakkar. Hanya saja, Nurdin Halid hanya meraih suara terbanyak kedua di Pilgub Sulsel di bawah pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.