Nurdin Halid ungkap alasan ulama Purwakarta tolak Dedi Mulyadi jadi Cagub Jabar
Nurdin Halid ungkap alasan ulama Purwakarta tolak Dedi Mulyadi jadi Cagub Jabar. Dia menjelaskan, para ulama membawa surat pernyataan dengan memperlihatkan video yang berisi pidato Dedi. Dalam video tersebut, kata Nurdin, terdapat kalimat Dedi yang menyakiti para ulama.
Puluhan ulama yang berasal dari Purwakarta menemui Ketua harian Partai Golkar Nurdin Halid terkait pencalonan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Nurdin mengatakan, puluhan ulama tersebut menyampaikan aspirasi menolak Dedi sebagai calon gubernur karena dinilai telah menistakan agama.
"Mereka menyampaikan aspirasi menolak Dedi sebagai calon gubernur karena telah menistakan agama," kata Nurdin usai menerima para Ulama Purwakarta di DPP Partai Golkar, Anggrek Neli, Jakarta Barat, Rabu (30/8) malam.
Dia menjelaskan, para ulama membawa surat pernyataan dengan memperlihatkan video yang berisi pidato Dedi. Dalam video tersebut, kata Nurdin, terdapat kalimat Dedi yang menyakiti para ulama.
"Lah iya itu dia mengatakan saya juga tidak terlalu detail. Dia mengatakan memindahkan Ka'bah. Tidak perlu orang pergi haji, nah itu aja," tambah dia.
Kemudian atas laporan tersebut, pihak Partai Golkar, kata dia, akan menelusuri hal tersebut. Dan informasi dari para ulama perlu diverifikasi. "Kita akan telusuri nanti DPP tim factpending," pungkas dia.
Kemudian ditemui terpisah, perwakilan dari persatuan para ulama dan pimpinan pondok pesantren Darul Hikmah, H. Nana mengatakan, pertemuan tersebut membicarakan soal kriteria pemimpin Purwakarta yang baik. Kemudian, pihaknya juga memberikan masukan kepada Nurdin agar jadi bahan pertimbangan.
"Tadi kita bertemu Pak Nurdin dan kata Pak Nurdin akan jadi pertimbangan. Dan pihak Pak Nurdin tahu," kata Nana.
Sebelum melaporkan kepada Nurdin, pihak Nana juga sudah berdialog langsung dengan Dedi terkait peralakuannya terhadap para Ulama. Tetapi, kata Nana, tidak diindahkan oleh Dedi.
"Jon jon bae (bodo amat) terus maju berdasarkan karakter dia sendiri. Ulama tidak lagi diperhatikan tausiahnya," kata dia dengan nada kesal.
Baca juga:
Ridwan Kamil: Saya menghormati pilihan Bima Arya
Ulama Purwakarta minta Golkar cabut mandat Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
Cak Imin akui PKB condong ke Ridwan Kamil di Jabar, tapi belum tuntas
Bicara Pilgub Jabar, 30 ulama Purwakarta sambangi kantor DPP Golkar
Fokus di Bogor, Bima Arya putuskan tidak maju di Pilgub Jabar
Usai didukung PKB, Ridwan Kamil lakukan pendekatan ke PPP, PAN dan Demokrat
PKB siap menangkan Ridwan Kamil demi bangun Jabar Selatan
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).