Ormas Pendiri Golkar Dukung Penuh Airlangga Kembali Jadi Ketum
Airlangga yang menerima langsung dukungan itu berpesan, kepada seluruh elemen Partai Golkar untuk bersama menjaga soliditas internal dan turut mengawal stabilitas politik nasional.
Tiga organisasi massa pendiri Partai Golkar atau dikenal dengan Trikarya Golkar resmi mendukung Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-11 pada bulan Desember mendatang.
Dukungan itu disampaikan langsung Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, Agung Laksono, Ketua Umum DPP Ormas MKGR, Roem Kono dan Ketua Umum Depinas Soksi, Ali Wongso Sinaga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Trikarya mendukung kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto dalam rangka penyelenggaraan Munas XI Partai Golkar para Desember 2019 yang akan datang," ujar Agung Laksono membacakan surat dukungan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/9).
Kemudian, Trikarya mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang dipandang perlu guna memantapkan persatuan keluarga besar Partai Golkar dan konsolidasi menjelang Munas.
"Serta sekaligus untuk mengamankan eksistensi, kedaulatan dan kemandirian partai Golkar yang terbebas dari campur tangan partai politik apapun baik secara langsung maupun tidak langsung," kata dia.
Kemudian, kata Agung, demi melancarkan komitmen Partai Golkar dalam mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo, Trikaraya meminta Airlangga Hartarto untuk tetap menjadi Ketua Umum.
"Trikarya sepakat mendukung penuh menangkan Airlangga Hartarto jadi Ketua Umum Partai Golkar melalui Munas ke XI pada Desember nanti," ungkapnya.
Airlangga yang menerima langsung dukungan itu berpesan, kepada seluruh elemen Partai Golkar untuk bersama menjaga soliditas internal dan turut mengawal stabilitas politik nasional.
"Kami mengajak seluruh jajaran Partai Golkar termasuk ormas yang didirikan dan mendirikan Golkar, untuk menjaga situasi kondisi politik agar kondisi politik kita kembali stabil lagi," kata Airlangga.
Baca juga:
Petinggi Golkar Bantah Ada Barter Jabatan Dalam Perdamaian Bamsoet dan Airlangga
Golkar Siapkan Aziz Syamsudin Jadi Pimpinan DPR, Bambang Soesatyo di MPR
Airlangga Tegaskan Golkar Dukung Pemerintahan Jokowi
Ada Surya Paloh di Balik 'Gencatan Senjata' Airlangga dan Bambang Soesatyo
Akbar Tandjung Senang Airlangga dan Bamsoet Berdamai
Nasihat Surya Paloh yang Didengar Airlangga dan Bamsoet
Rekonsiliasi Ketum Golkar Airlangga dan Bambang Soesatyo Muncul Tanpa Syarat