OSO bikin lembaga DPD rasa DPR, pemilihan langgar putusan MA
OSO bikin lembaga DPD rasa DPR, pemilihan langgar putusan MA. Oesman Sapta Odang (OSO) pimpin tiga jabatan politik sekaligus. Dia baru saja terpilih jadi ketua DPD, setelah sebelumnya menjabat wakil ketua MPR dan ketua umum Hanura.
Oesman Sapta Odang (OSO) pimpin tiga jabatan politik sekaligus. Dia baru saja terpilih jadi ketua DPD, setelah sebelumnya menjabat wakil ketua MPR dan ketua umum Hanura.
Menurut peneliti di Pusat Kajian Antikorupsi Fakultas Hukum UGM Hizdzil Alim, terpilihnya OSO sebagai ketua DPD adalah ilegal. Menurut dia, terpilihnya OSO jadi ketua DPD menjadikan lembaga tersebut tak ada bedanya dengan DPR.
"DPD didesain untuk mewakili daerah. DPR didesain untuk mewakili rakyat. Makanya anggota DPR dipilih dari unsur partai. Lah kalau sekarang DPD diisi oleh anggota partai, lalu apa bedanya DPD dan DPR?" Hizdzil saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (4/4).
Lebih lanjut, dirinya berpendapat, nantinya para anggota partai akan merusak program kerja DPD yang dimana para senator itu ialah bukan politisi atau nonparpol. "Terintervensinya DPD oleh anggota partai akan merusak program kerja DPD," katanya.
Dirinya pun menambahkan, jika nanti DPD akan menjadi rasa partai. "Tengok saja nanti muncul DPD rasa partai, dari pada rasa daerah," tambahnya.
Dengan adanya keputusan tersebut, dirinya menilai bahwa keputusan tersebut adalah keputusan yang melanggar dari putusan Mahkamah Agung (MA). "Pemilihan itu melanggar putusan MA. Ada pembangkangan hukum," ucapnya.
Masuknya anggota DPR ke dalam DPD nantinya akan membuat para anggota DPD tidak bisa bekerja dengan efektif. "DPD akan hanya berada di ketiak DPR selamanya," tutupnya.
Baca juga:
Terpilih ketua DPD, OSO siap mundur dari wakil ketua MPR
Ratu Hemas sebut pemilihan OSO jadi Ketua DPD adalah ilegal
OSO, pengusaha kaya raya yang pimpin tiga jabatan politik sekaligus
OSO jadi ketua DPD, Ketua MPR akan segera gelar rapat
Oesman Sapta terpilih sebagai ketua DPD RI
OSO tunjuk terdakwa suap jadi wakil pembina, ini pembelaan Hanura
Pidato politik ala OSO yang bikin Jokowi dan Megawati ketawa ngakak
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Apa yang dilakukan oleh OPM dan simpatisannya? Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa itu Odading? Bagi warga Jawa Barat, odading jadi kudapan yang nikmat disantap saat pagi dan malam hari. Tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam menjadikannya sebagai kudapan favorit masyarakat. Makanan serupa roti goreng ini juga memiliki cita rasa yang manis dan gurih yang membuat siapapun yang memakannya ingin terus melahapnya.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Kapan O ditangkap? Ia ditangkap saat tengah bekerja di pabrik tahu di Kampung Parit Timur, Desa Banjarsari Timur, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut: