Pakar LIPI Sebut Koalisi Partai Islam Bisa Ubah Konstruksi Politik
Pakar politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Siti Zuhro, menilai poros partai Islam bersatu bisa menjadi kekuatan politik. Koalisi ini bisa mengubah konstruksi politik di Indonesia.
Pakar politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Siti Zuhro, menilai poros partai Islam bersatu bisa menjadi kekuatan politik. Koalisi ini bisa mengubah konstruksi politik di Indonesia.
"Kalau partai-partai Islam atau parpol-parpol yang bersentuhan dengan aspirasi umat Islam bisa benar-bener bersatu, maka ini akan menjadi kekuatan riil yang bisa mengubah konstruksi politik di Indonesia," kata Siti, Minggu (17/4).
-
Apa yang disita KPK dari Syahrul Yasin Limpo? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyitaan terhadap aset milik terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaku mantan Menteri Pertanian (Mentan) yang terjerat kasus dugaan korupsi dan tengah menjalani persidangan. Adapun barang yang diamankan adalah sebuah mobil jenis minibus, yang ditemukan di daerah Sulawesi Selatan.
-
Kenapa Primus Yustisio sering naik KRL? Saat ditanya alasannya, istri Primus, Jihan Fahira mengatakan kalau suaminya sering memilih KRL untuk menghindari kemacetan.Apalagi, rumah mereka memang cuma berjarak 5 menit dari stasiun.KRL jadi moda transportasi yang lebih cocok untuk aktivitas Primus sehari-hari.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Kenapa YPP SCTV-Indosiar membantu Chairul? YPP SCTV-Indosiar hadir buat anak-anak seperti Chairul, karena kepedulian kita harapan mereka.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
Namun, lanjut Siti, syarat utamanya para elit politik harus punya perspektif sama dalam menyatukan kekuatan parpol Islam. Mereka juga mesti punya tujuan membenahi masalah krusial keumatan dan kebangsaan, bukan untuk kepentingan politik semata.
"Tujuan ini yang harus jelas dan tegas sejak awal, sehingga kesepakatan antarelite di parpol-parpol Islam bisa dicapai bersama," ucapnya.
Menurutnya, para elite harus mampu menurunkan egonya, serta menyatukan kesamaan-kesamaan yang ada untuk bisa menjadi kekuatan poros partai Islam tersendiri.
"Intinya mereka mampu menekan ego sektoralnya dan mengesampingkan kepentingan diri dan kelompok kecilnya untuk kepentingan yang lebih luas yaitu memajukan bangsa dan negara," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengusulkan partai-partai Islam membentuk koalisi. Hal itu melihat pertemuan PKS dan PPP.
Yusril menilai partai Islam bisa melebur menjadi satu kekuatan. "Partai-partai Islam bisa saja tampil dengan satu partai koalisi dalam pemilu, katakanlah misalnya diberi nama Partai Koalisi Islam yang terdiri atas beberapa partai Islam peserta Pemilu. Tanda gambar peserta pemilunya terdiri atas beberapa partai Islam yang bergabung dalam koalisi itu," ujar Yusril dalam keterangannya, Kamis (15/4).
Baca juga:
Singgung Politik SARA, Ketum PAN Tolak Pembentukan Koalisi Parpol Islam
Yusril Ajak Partai-partai Islam Bentuk Koalisi
Yusril Tegaskan Jokowi Harus Terbitkan Perpres Perubahan untuk Cabut Perpres Miras
Yusril: Demokrasi Jadi Permainan Kekuasaan untuk Melanggengkan Kekuasaan
Yusril Kenang Prof Muladi: Ilmuwan Hukum yang Berwibawa