Para politikus ini 'sentil' Ustaz Abdul Somad jika tolak cawapres
beberapa politikus Tanah air 'menyentil' Ustaz Somad yang menolak menjadi cawapres. Namun Ustaz Somad tetap pada keputusannya menolak menjadi cawapres
Ijtima Ulama dan tokoh nasional merekomendasikan Ustaz Abdul Somad sebagai cawapres Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019. Namun Ustaz Somad secara halus menolak menjadi cawapres Prabowo.
Terkait hal tersebut, beberapa politikus Tanah air 'menyentil' Ustaz Somad yang menolak menjadi cawapres. Namun Ustaz Somad tetap pada keputusannya. Berikut ulasannya:
-
Bagaimana Abdul Somad dikenal? Abdul Somad dikenal sebagai seorang pendakwah yang sangat fenomenal. Gaya ceramahnya cenderung tegas, dan beliau pernah mengalami deportasi dari imigrasi bandara Singapura.
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Siapa sosok Buya Haji Ahmad Rasyid? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Apa yang dibagikan Ustaz Solmed sebagai sedekah? Dianggap Cukup Kontras Pamer Sedekah Subuh Di sisi lain, April juga kembali mendapat cibiran dan hujatan ketika ia memamerkan sang suami yang baru saja memberikan sedekah dengan nominal 2 miliar.
-
Bagaimana Abidzar meniru gaya almarhum Ustaz Jefri? Melalui potongan video singkat yang beredar, Abidzar tampak mengenakan kacamata khas ayahnya lengkap dengan peci.Suara Abidzar yang serak membuat publik menyebut dirinya bak kembaran Ustaz Jefri.
Tolak jadi cawapres, Ustaz Somad disebut kufur nikmat
Politikus PAN Eggi Sudjana menyebutkan jika Ustaz Abdul Somad menolak menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 maka sama saja orang kufur nikmat. Dia menyebut Ustaz Somad sebagai orang yang tidak tahu diri karena menolak menjadi cawapres.
"Kalau nolak, Abdul Somad tidak tahu diri, kufur nikmat. Sudah dicalonkan sebagai cawapres kok," kata Eggi dalam wawancara di salah satu stasiun TV swasta beberapa waktu lalu.
Amien Rais ke Ustaz Somad: Akan saya ingatkan
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais sangat menyayangkan jika Ustaz Somad menolak menjadi cawapres Prabowo. Menurut Amien Ustaz Somad adalah sosok yang sangat dibutuhkan negara ini. Ditambah kata Amien, Ustaz Somad juga kritis dalam menyuarakan ketidakadilan.
"Beliau kritis sekali masalah ketidakadilan, masalah pendidikan, masalah hot dan lain-lain, daripada beliau selalu hanya lisan, saatnya ini beliau punya otoritas kekuasaan yang telanjang untuk kemudian mencari sesuatu yang kejernihan," tegasnya.
Mantan ketua MPR itu akan menegor Ustaz Somad karena menolak menjadi cawapres. Amien bahkan menyindirnya. "Andaikata saya ketemu Pak Abdul Somad, akan saya ingatkan, jangan (seperti) Nabi Yunus. Beliau ahli agama, lebih bagus dari saya, ini mudah-mudahan ada yang terdengar (oleh) Abdul Somad, mudah-mudahan ada perubahan (sikap)," ucap Amien.
Lalu apa tanggapan Ustaz Somad?
Ustaz Somad ingin fokus berdakwah
Melalui akun Instagram, Ustaz Somad memberikan penjelasan kenapa dirinya menolak menjadi cawapres di Pilpers 2019. Dia mengambil kisah anak Umar bin Khattab yang dengan lembut menolak menggantikan ayahnya sebagai pemimpin.
"Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin membaiat Abdullah -anak Sayyidina Umar- sebagai pengganti. Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu. Fokus di pendidikan dan dakwah," tulis akun @ustadzabdulsomad.
Dalam akunnya dia juga mendukung Prabowo bersanding dengan Salim Asegaf. "Prabowo-Habib Salim pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan tentara dan kelembutan Ulama, Jawa non-Jawa, nasionalis-religius, plus barokah darah Nabi dalam diri Habib Salim," kata Somad.
"Biarlah saya jadi suluh di tengah kelam, setetes embun di tengah sahara. Tak sungkan berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo."
(mdk/has)