Pasrah ditinggal PKS dan PAN, Deddy Mizwar nilai langkah Gerindra masih jauh
Demiz meyakini koalisi yang dibangun Demokrat bersama PKS dan PAN masih baik-baik saja dan tidak terganggu. Dia akan tetap menghargai jika PKS dan PAN mengubah dukungan politiknya.
Bakal calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar tidak terlalu memusingkan kemungkinan merapatnya PKS dan PAN ke kubu Gerindra usai munculnya nama Mayjen (purn) Sudrajat sebagai calon gubernur pilihan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Pria yang akrab disapa Demiz hanya bisa pasrah jika kedua partai itu mengubah haluan politiknya dengan merapat ke Gerindra.
"Kemungkingan memang bisa terjadi. Biarin saja, kita terima saja," kata Demiz saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (13/12).
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Apa peta dukungan untuk masing-masing pasangan calon di Pilkada Jabar? Sementara itu PKB juga mengusung paslonnya sendiri yakni Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina.Sedangkan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan didukung gabungan partai yang mayoritasnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).Selanjutnya ada paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang diusung koalisi PKS dan Partai NasDem.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
Dia meyakini koalisi yang dibangun Demokrat bersama PKS dan PAN masih baik-baik saja dan tidak terganggu. Dia akan tetap menghargai jika PKS dan PAN mengubah dukungan politiknya.
"Semua masih oke, ga ada masalah. keinginan partai (Gerindra) berkoalisi dengan yang lainnya (PKS dan PAN) harus dihargai, enggak usah dipojokan, asal berproses dengan baik," terangnya.
Manuver politik Gerindra mengusung calon sendiri diyakini sudah mempertimbangkan banyak hal. Meski begitu, Demiz tidak terlalu khawatir.
"Tapi langkah Gerindra masih jauh. Kita sudah jelas, ada koalisi dan pasangannya. Tinggal administrasinya SK-nya. Saya enggak ada prasangka apa-apa. Silakan saja. Gerindra partai besar harus dihormati keputusannya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pengamat politik Universitas Padjadjaran, Muradi menilai Deddy Mizwar bisa ditinggalkan dan terancam tidak bisa mengikuti Pilgub jika PKS dan PAN bergabung dengan Gerindra.
"Hubungan di tingkat pusat antara Gerindra, PKS dan PAN sangat mesra. Dan hal itu bisa mempengaruhi koalisi ketiganya dalam Pilgub Jabar. Jika itu terjadi, Demiz bersama Demokrat bisa ditinggalkan," ucap Muradi saat ditemui di kawasan Jalan Trinojoyo, Kota Bandung, Selasa (12/12).
Baca juga:
Usai bertemu, PAN puji Sudrajat sosok tentara intelektual
Soal usung Deddy Mizwar, PAN serahkan ke partai lain
Lemah di kawasan Pantura, ini saran buat Ridwan Kamil
Ridwan Kamil targetkan pilih pendamping di Pilgub Jabar pekan depan
Pilgub Jabar, PDIP siapkan skenario usung kader sendiri