PDIP DIY Bantah Kericuhan di Masjid Jogokariyan Dilakukan Kadernya
Tudingan perusakan Masjid Jogokariyan ini viral di media sosial. Adanya tudingan perusakan Masjid Jogokariyan yang dilakukan oleh kader PDIP ini dibantah oleh Ketua DPD PDIP DIY, Bambang Praswanto.
Kericuhan di sekitar Masjid Jogokariyan terjadi setelah acara deklarasi pendukung Jokowi di Stadion Mandala Krida pada Minggu (27/1). Kericuhan tersebut dituding berujung pada perusakan Masjid Jogokariyan.
Tudingan perusakan Masjid Jogokariyan ini viral di media sosial. Adanya tudingan perusakan Masjid Jogokariyan yang dilakukan oleh kader PDIP ini dibantah oleh Ketua DPD PDIP DIY, Bambang Praswanto.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan tradisi Mubeng Benteng di Yogyakarta dilakukan? Di Yogyakarta, tradisi Mubeng Benteng dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
Bambang mengatakan, jika isu perusakan di Masjid Jogokariyan merugikan pihaknya. Bambang membantah jika ada kadernya yang merusak Masjid Jogokariyan.
Bambang menerangkan jika ada pihak tertentu yang menggoreng isu perusakan Masjid Jogokariyan. Bambang menyebut jika tidak benar jika ada kader PDIP yang melakukan perusakan terhadap Masjid Jogokariyan.
"Kami merasa dipojokkan. Isunya kami melempari masjid (Jogokariyan) itu tidak benar. Ada yang cerita teman kita ngerusak masjid. Saya enggak habis pikir masak teman-teman saya merusak masjid. Teman-teman saya bukan pencoleng dan perampok. Saya enggak yakin," ujar Bambang di DPD PDIP DIY, Senin (28/1).
Bambang mengecam setiap tindakan perusakan terhadap rumah ibadah. Tak hanya mengecam, Bambang pun akan mengutuk setiap perbuatan perusakan rumah ibadah.
"Saya kalau ada siapapun yang merusak tempat ibadah akan saya kecam dan mengutuk betul. Tempat ibadah apapun dan dilakukan siapapun," tegas Bambang.
Bambang menerangkan pihaknya menyerahkan sepenuhnya permasalahan dugaan perusakan Masjid Jogokariyan kepada pihak kepolisian. Bambang meyakini polisi mampu menuntaskan kasus tersebut.
"Kalau memang ada buktinya (perusakan Masjid Jogokariyan) ya monggo saja dilaporkan. Semua peristiwa itu kami serahkan ke pihak kepolisian. Saya yakin polisi profesional dan mampu menuntaskan kasus itu," pungkas Bambang.
Sebelumnya, Wakapolda DIY, Brigjen Pol Bimo Anggoro Seno mengatakan kericuhan tersebut telah ditangani oleh pihaknya. Saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Bimo menerangkan, kericuhan terjadi saat rombongan relawan pulang dari Mandala Krida. Saat itu ada beberapa relawan berusia remaja yang dianggap Bimo iseng hingga kemudian terjadilah kericuhan.
"Itu kenakalan remajalah saya katakan seperti itu. Tapi mereka dilaporkan secara hukum. Laporan masuk sudah ditangani pasti ditindaklanjuti," ujar Bimo di acara Advance Media Relation Counter Messaging Course di Hotel Grand Keisha, Sleman, Senin (28/1).
Terkait isu penyerangan terhadap Masjid Jogokariyan, Bimo mengatakan kericuhan terjadi di luar area masjid. Bimo pun mengatakan tak ada kerusakan di area Masjid Jogokariyan.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, awalnya, massa PDIP usai deklarasi dukungan ke salah satu pasangan calon (paslon) di Mandala Krida melintas di depan Masjid Jogokariyan. Tak jelas apa motivasinya, massa tersebut dikabarkan merusak bendera dan spanduk Hizbulloh, serta beberapa sepeda motor yang ada di masjid tersebut.
Menyaksikan itu, pemuda masjid keluar dan mengadang serta mengejar massa PDIP dan terjadilah cekcok mulut. Sempat terjadi ketegangan antara kedua belah pihak. Melihat suasana semakin panas, Babinsa Koramil 09/MJ (Serka Suyatno) dan Babinkamtibmas Polsek Mantrijeron melakukan pengamanan dan melerai.
Pada pukul 17.15 WIB kedua belah pihak difasilitasi oleh Bawaslu, Polsek Mantrijeron, dan Koramil 09/MJ melaksanakan mediasi di Pendopo Kecamatan Mantrijeron.
Hadir pada saat itu Camat Mantrijeron, Kapolsek Mantrijeron, Danramil 09/MJ, Bawaslu, Panwas Kec. MJ, Ustaz M Fanni Rahman (Ketua Takmir Masjid Jogokaryan), Junianto (Ketua DPC PDIP Kecamatan Mantrijeron/Caleg DPRD Kota Yka dari PDIP wilayah Mantrijeron), dan Darrohman (Ketua FJI DIY).
Terkait peristiwa itu, Kapolsek Mantrijeron, Eko Basunando menurut informasi yang diterima Liputan6.com mengatakan, pihaknya ingin menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Kita menjadi mediasi yang netral, tidak berpihak ke salah satu. Tujuan kita, Mantrijeron harus rukun dan lebih baik lagi dalam bermasyarakat ke depannya," ungkap Eko.
Dalam upaya mediasi yang dilakukan Kapolsek Mantrirejon, Ustaz Fanni Rahman meminta agar simpatisan PDIP yang melempari Masjid Jogokariyan dengan batu segera meminta maaf, dan dipertemukan dengan jemaah masjid agar persoalan tidak berlarut-larut.
Permintaan tersebut direspons dengan baik oleh Julianto selaku Ketua DPC PDIP Kecamatan Mantrijeron.
"Saya sebagai yang dituakan di DPC PDIP Mantrijeron apabila ada suatu hal yang salah di antara teman kita dari Jamaah Masjid Jogokariyan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya," ungkapnya.
Sekitar pukul 19.35 proses mediasi selesai. Kedua belah pihak setuju untuk saling menjaga kondusivitas wilayah Mantrijeron dengan membuat surat pernyataan, dan akan mempertemukan kedua belah pihak (simpatisan PDIP dan remaja masjid) hari ini.
Baca juga:
BPN Minta Kericuhan di Masjid Jogokariyan Diusut Tuntas
Polda DIY Selidiki Kericuhan di Masjid Jogokariyan
Kronologi Kericuhan di Masjid Jogokariyan Yogyakarta oleh Simpatisan Partai
Hasto: Khofifah Energi Positif, Soal Gus Ipul? Kita Tahu Hatinya ke Mana
PDIP Solo Nilai Tabloid Indonesia Barokah Upaya Pecah Belah Bangsa
Golkar jadi Penerima Sumbangan Kampanye Terbanyak di Jabar, Disusul Gerindra & PKS