PDIP Jabar jamin tak ada tindakan intimidatif di Radar Bogor
Pengurus PDIP Jabar menjamin kadernya tidak akan melakukan aksi lanjutan yang mengarah kepada tindakan intimidatif ke kantor media cetak Radar Bogor.
Pengurus PDIP Jabar menjamin kadernya tidak akan melakukan aksi lanjutan yang mengarah kepada tindakan intimidatif ke kantor media cetak Radar Bogor.
Sekretaris DPD PDIP Jabar, Abdy Yuhana mengatakan, persoalan dengan salah satu media cetak di Kota Bogor itu sudah selesai dengan cara kekeluargaan.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Apa itu PIP Kemenag? Program Indonesia Pintar yang selanjutnya disebut PIP adalah bantuan berupa uang dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak dan/atau kurang mampu membiayai pendidikannya, sebagai kelanjutan dan perluasan sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
-
Mengapa PPPI dibentuk? Latar Belakang lahirnya perhimpunan ini karena para kaum muda dianggap mampu menjadi kekuatan besar apabila bersatu dalam melawan pemerintah kolonial Belanda.
-
Siapa saja yang diawasi oleh PID? Semua aktivis pergerakan tak lepas dari pengawasan PID. Jangankan para tokoh top pergerakan seperti HOS Tjokroaminoto, Tjipto Mangunkusumo, Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Sjahrir, PID juga mengawasi orang-orang biasa yang jauh dari aktivitas politik. HB Jassin yang saat itu masih berusia belasan tahun dan duduk di bangku sekolah sempat diciduk PID karena menulis kata ‘Indonesia’, dalam jawaban ujian ilmu bumi.
-
Kapan PDIP akan menentukan kesiapannya menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
"Tadi siang, perwakilan kami dari Bogor sudah ketemu dengan pihak medianya, sudah ada titik temu dan diselesaikan dengan kekeluargaan," ujarnya saat ditemui di Kantor DPD PDIP Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (1/5).
Dalam kesempatan itu, Abdy menegaskan, tidak ada tindakan kekerasan dan pemukulan kepada awak media saat peristiwa berlangsung.
"Kami mengklarifikasi bahwa tidak ada pemukulan yang dilakukan kader kepada awak media," ucap Abdy.
Kegiatan itu disebut tidak dikomando atau instruksi DPC. Semua diimbau untuk mengikuti mekanisme yang tercantum dalam uu pers.
"Kami juga mengirimkan surat keberatan bahwa berita yang dicetak begitu tendensius. Dan mereka menjanjikan menjawab apa yang kami kirimkan," pungkasnya.
Namun yang terjadi, sekitar Pukul 14.00 WIB, kader PDIP kembali menggeruduk kantor Radar Bogor di Gedung Graha Pena, Yasmin, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/6). Mereka menuntut Radar Bogor meminta maaf secara terbuka karena beita 'Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta', yang dianggap menyudutkan Megawati Soekarnoputri.
Sempat terjadi kericuhan saat massa tiba di kantor Radar Bogor. Beruntung kericuhan tidak berujung perusakan.
Dengan jumlah hampir sama saat menggeruduk hari Rabu (30/5). Jam dua mereka datang ke kantor. Tuntutannya sama seperti kemarin," kata Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja kepada merdeka.com.
Sejumlah tokoh PDIP ikut hadir. Di antaranya Rudi Harsa Tanaya dan Diah Pitaloka. Pertemuan kedua belah pihak tersebut juga disaksikan Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla, Alwi Hamu yang datang terpisah.
"Staf Khusus Wapres, Pak Alwi Hamu untuk menengahi dan menyudahi ini karena memang ekskalasi kegaduhan sangat tinggi," lanjutnya. Keributan baru selesai sekitar Pukul 17.00 WIB.
Baca juga:
Politikus PDIP sebut pertemuan dengan Radar Bogor bentuk pertemanan
Tuntut permintaan maaf, kader PDIP kembali geruduk kantor Radar Bogor
BPIP bakal beri wawasan Pancasila ke TNI, Polri dan ASN
Sambangi Radar Bogor, Fadli Zon nilai tak seharusnya lembaga pers diancam
Mahfud soal penyerangan Radar Bogor: Jangan berlaku brutal
Yudi Latif soal gaji BPIP belum dibayar: Mudah-mudahan bisa diselesaikan