PDIP Klaim Pidato Jokowi Soal Pemimpin Masa Depan Merujuk pada Ganjar
Menurut Hasto, pidato presiden merujuk pada pemimpin masa depan yang diartikan sebagai sosok Ganjar Pranowo.
Menurut Hasto, pidato presiden merujuk pada pemimpin masa depan yang diartikan sebagai sosok Ganjar Pranowo.
PDIP Klaim Pidato Jokowi Soal Pemimpin Masa Depan Merujuk pada Ganjar
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat sidang tahunan DPR MPR kemarin. Menurut Hasto, pidato presiden merujuk pada pemimpin masa depan yang diartikan sebagai sosok Ganjar Pranowo. "Ketika watak pemimpin yang disampaikan di dalam pidato kenegaraan yang punya karakter punya energi untuk lari marathon, ya hanya Pak Ganjar. Sehingga itulah makna dari pidato Bapak Presiden," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung Jakarta, Kamis (17/8).
Hasto menambahkan, Jokowi melalui pidatonya juga menyinggung soal peluang besar bangsa Indonesia di masa depan. Khususnya, tentang strategi pembangunan dari desa untuk memanfaatkan bonus demografi Indonesia Emas.
"Suatu strategi dalam membangun loncatan kemajuan melalui infrastruktur, hilirisasi, itu yang seharusnya ditangkap bersama," ungkap Hasto.
Hasto memastikan, Jokowi ingin pemimpin selanjutnya adalah seseorang yang memiliki kepercayaan publik dan mampu membangun karakter yang berbudaya.
"Jadi penting watak pemimpin dimana pemimpin itu harus memiliki public trust, membangun karakter budaya yang baik, harus punya energi bagaikan lari marathon," tutur Hasto.
PDIP Bangga Foto Jokowi Disandingkan di Baleho Caleg
Kemudian, soal banyaknya calon-calon anggota legislatif yang kerap menggunakan foto Presiden Jokowi sebagai media promosi, Hasto mengaku tidak keberatan. Menurut dia, hal itu menjadi bukti bahwa Jokowi adalah contoh kader partai yang berhasil dalam berproses. "Tentang pasang foto, PDIP bangga karena kader PDIP yang berproses dari wali kota, gubernur, menjadi presiden dan diperjuangkan seluruhnya dari anak ranting, ranting PAC, DPC, DPD hingga DPP dengan bertaruh nyawa," bangga Hasto.
Hasto mengingat, pada saat memperjuangkan Jokowi di tingkat gubernur, saat itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumpulkan para kadernya yang menjadi bupati di sekolah partai untuk konsolidasi dukungan. "Ternyata akhirnya Pak Jokowi berprestasi dan kemudian diterima oleh seluruh parpol yang lain dan itu membanggakan PDIP," Hasto menutup.