Capres PDIP 'Dikeroyok' Parpol Lain, Hasto: Muncul Solidaritas Rakyat Bantu Ganjar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut terjadi perubahan sikap pendukung Ganjar setelah Golkar dan PAN bergabung ke kubu Prabowo.
PDIP akan bekerja keras menjadikan Ganjar sebagai Presiden RI periode 2024-2029.
Capres PDIP 'Dikeroyok' Parpol Lain, Hasto: Muncul Solidaritas Rakyat Bantu Ganjar
Keputusan Golkar dan PAN bergabung dengan koalisi pendukung bakal capres Prabowo Subianto tak membuat PDIP merasa ditinggalkan. Sekjen Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini justru muncul solidaritas rakyat memenangkan Ganjar Pranowo. Hasto mengklaim, hasil analisis internal PDIP, malah memunculkan keinginan rakyat menjadikan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI. "Ketika terjadi perubahan konstelasi, setelah Golkar, PKB, dan PAN itu gabung, dari arus bawah (pilihannya tetap) Ganjar presidenku, apapun parpol yang dipilih rakyat," kata Hasto usai upacara peringatan HUT ke-78 RI, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (17/8).
Hasto menegaskan PDIP akan bekerja keras menjadikan Ganjar sebagai Presiden RI periode 2024-2029.
"Ini menjadi energi positif kami melangkah dengan percaya diri, karena sebelumnya memang dengan kondisi Pak Ganjar dikeroyok ini, justru munculkan suatu solidaritas rakyat bantu Pak Ganjar."
Hasto menyebut, Ketua DPP PDIP Puan Maharani terus menjalin komunikasi ke beberapa partai. DPP PDIP jugamengevaluasi beberapa langkah yang sudah dilakukan demi menyukseskan Ganjar sebagai Presiden RI agar sesuai dengan dinamika politik terkini. "Evaluasinya kemudian ada melihat suatu konstelasi secara dinamis, bagaimana dinamika politik ikut mendorong strategi. Strategi pemenangan Pak Ganjar itu dimulai dari karakter kepemimpinan Pak Ganjar dan juga dari keberhasilan Pak Ganjar dan misi masa depan," imbuh dia.
Pemilu Bukanlah Sekadar Tekad Ingin Berkuasa
Dalam kesempatan itu, Hasto menegaskan, pemilu bukan semata-mata sarana untuk berkuasa. "Pemilu bagi PDI Perjuangan bukanlah sebagai tekad ingin, ingin, ingin berkuasa," tegas Hasto. Hasto pun berpandangan, bahwa kekuasaan kalau sekadar dipandang sebagai tekad berkuasa, hanya akan memunculkan ambisi berlebihan dengan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan itu. Hingga ada yang ingin kekuasaan diperoleh dengan 'pengepungan'.
'Pengepungan'
Padahal, kata Hasto, kekuasaan itu dapat diperoleh lewat kepercayaan dari rakyat. Dan hal itu pula yang diajarkan oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Maka kita diajarkan, bahwa kekuasaan itu diperoleh dengan kepercayaan rakyat, kekuasan itu diperoleh bukan dengan pengepungan, tetapi dengan turun ke bawah menyatu dengan seluruh urat nadi kehidupan rakyat itu sendiri," ungkap Hasto.
PDIP, lanjut dia, hadir sebagai pemersatu dalam menghadapi Pemilu. PDIP ingin menjadikan Pemilu sebagai wahana untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin yang membumi dan visioner serta dengan kemampuan teknokrat.
"Dan itu ada di tangan Bapak Ganjar Pranowo."
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Selain itu, PDIP kini memiliki semangat yang sama dengan Partai Nasionalis Indonesia (PNI) saat mencita-citakan Kemerdekaan RI. "Semangat inilah yang kita pergunakan saat ini untuk mempercepat jalan kemajuan dengan memenangkan Pemilu 2024 yang tinggal 6 bulan lagi," jelas Hasto. Hadir dalam upacara itu, Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning, Mindo Sianipar, Wabendum PDIP Rudianto Tjen, Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto serta Badan dan Sayap DPP Partai, DPC PDIP Jakarta Selatan dan Sekretariat DPP PDIP.