PDIP Minta 'Penumpang Gelap' di Lingkaran Prabowo Diidentifikasi
Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menyoroti adanya 'penumpang gelap' yang disebut dekat dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dia pun meminta semua pihak untuk melakukan identifikasi siapa penumpang gelap tersebut.
Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menyoroti adanya 'penumpang gelap' yang disebut dekat dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dia pun meminta semua pihak untuk melakukan identifikasi siapa penumpang gelap tersebut.
"Siapa penumpang gelap itu? Itu yang disebut setan botak itu. Itu siapa? Mari kita identifikasi bersama. Parameternya yang sudah disebutkan banyak kalangan, senangnya mengambil posisi konfrontatif, senangnya menghujat, menggunakan isu SARA sebagai agenda kerja, sebagai dagangan. Mari kita identifikasi bersama sambil berjalan," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/8).
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa target utama pemerintahan Prabowo Subianto untuk PDB Indonesia? Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hendrawan mengatakan, memang banyak orang yang sudah mengetahui siapa sosok penumpang gelap itu. Namun dia merasa perlu diidentifikasi lagi lebih lanjut.
"Sebenarnya banyak orang sudah tahu, tapi kan kita ingin melihat, kita ingin identifikasi sambil jalan, itu lah politik," ungkapnya.
Dia juga menilai penumpang gelap ini masih mencari platform atau kendaraan lain. Karena itu, Hendrawan berharap untuk jangan ada lagi yang memberi celah ke penumpang gelap itu.
"Jangan diberi kesempatan lagi, sebab kalau diberi kesempatan lagi berarti fragmen politik kita semakin tajam, polarisasi semakin tajam," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membeberkan rahasia Prabowo Subianto di balik wacana rekonsiliasi. Menurut dia, wacana Prabowo untuk berpindah haluan akhir-akhir ini membuat sekelompok 'penumpang gelap' yang menunggangi kepentingan nasional lewat Gerindra langsung gigit jari.
"Prabowo ini jenderal perang bos, penumpang gelap kita singkirkan, dia (Prabowo) bilang kalau kita diadu terus, kita dikorbankan, diambilnya tindakan enggak terduga. Dia banting setir dan orang-orang itu gigit jari," kata Dasco saat ditemui di Ashley Hotel, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
Baca juga:
Ditunjuk jadi Ketua Bidang Ekonomi, Said Abdullah Siap Jalankan Trisakti Soekarno
Jokowi Beri 1 Kursi Untuk PPP, PDIP dan Golkar Berapa?
KPK Geledah Ruangan I Nyoman di DPR
Kongres V PDIP Menekankan Pentingnya Pancasila sebagai Kekuatan Jiwa Bangsa
Reuni Prabowo-Megawati Menunggu Koalisi
Kena Pukul Sehari Jadi Tamu Spesial Megawati
Soal Pidato Mega di Kongres PDIP, Akbar Tanjung Ingin Jokowi Dihormati