PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo Orde Baru, Gerindra: Senyumin saja Kalau Perlu Prabowo Jogetin
Partai Gerindra tidak mau terjebak memainkan kampanye negatif.
Partai Gerindra tidak mau terjebak memainkan kampanye negatif.
PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo Orde Baru, Gerindra: Senyumin saja Kalau Perlu Prabowo Jogetin
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman membalas perkataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang menyebut Prabowo-Gibran adalah pasangan neo Orde Baru. Habiburokhman mempertanyakan konteks neo Orde Baru itu apakah membawa pesan negatif atau positif.
"Saya enggak tahu ya apa namanya, apa yang dimaksud neo Orde Baru apakah dalam konteks positif atau negatif, kalau dalam konteks positif ya mungkin saja, di Orde Baru ada hal hal positif juga begitu juga di Orde Lama, begitu juga di Orde Reformasi," kata Habiburokhman usai Silaturahmi parpol Koalisi Indonesia Maju di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (5/11).
- TKN-TKD Prabowo-Gibran Gelar Rakornas, Bahas Strategi Kampanye
- Targetkan Prabowo-Gibran Menang 65 Persen di Jabar, Gerindra Gandeng RK hingga Susi Pudjiastuti
- Kata Gerindra soal Kabar Khofifah Gabung TKN Prabowo-Gibran
- PKB: Semua Partai Bisa Gabung Koalisi Prabowo, Tapi Tak Bisa Lengkapi Kebutuhan Gerindra
Habiburokhman tidak mau terjebak memainkan kampanye negatif. Sebab, hal itu menujukkan bahwa kontestan tidak percaya diri.
"Politik kita bukan kampanye negatif, pasangan calon dalam kontestasi apapun ketika dia mulai melakukan kampanye negatif, menunjukkan dia tidak percaya diri untuk menunjukkan nilai jualnya, tidak percaya diri untuk menunjukkan dia punya visi misi program yang bisa memgambil hati rakyat," tuturnya.
Habiburokhman tidak mau tersulut emosi mendengar ucapan Djarot. Dia berkata, Prabowo santai dengan perkataan lawan yang negatif.
"Politik kami adalah politik merangkul, politik senyumin saja, ya, silakan Mas Djarot bilang begitu, Pak Prabowo akan tersenyum saja, kalau perlu Pak Prabowo akan jogetin saja," terangnya.
Habiburokhman menegaskan, kontestan Pemilu yang melakukan kampanye negatif dari pada nilai jualnya menujukkan ketidakpercayaan diri.
"Menunjukkan sudah habis amunisi untuk meyakinkan rakyat, sehingga panik dan melakukan hal-hal yang kurang terpuji, ya itu kembali ke penilaian rakyat," pungkasnya.
Sebelumnya, PDIP mengajak seluruh parpol pengusung, relawan dan simpatisan pasangan bakal Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk bergerak semakin masif menggalang kekuatan.
Hal ini diperlukan agar Indonesia dipimpin oleh pemimpin visioner dan mampu menciptakan keadilan bagi semua orang, bukan hanya bagi segelintir atau keluarga tertentu.
"Kemenangan dimulai dari rakyat fokus bergerak di akar rumput. Sebab rakyat semakin cerdas di dalam melihat rekayasa hukum yang terjadi di MK (Mahkamah Konstitusi). Rakyat bereaksi keras atas mobilisasi aparat dengan melakukan penurunan bendera, baliho, dan berbagai atribut dukungan terhadap Ganjar-Mahfud Md," kata Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat dalam keterangannya, Sabtu (4/11).
Djarot mengajak semua kader dan parpol pengusung untuk terus bergerak memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud dan mengalahkan duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Terus bergerak, Ganjar-Mahfud Md pastikan akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminkan Neo Orde Baru masa kini," katanya.