PDIP tak mau isu menteri remehkan Jokowi dikaitkan dengan reshuffle
"Jangan dilihat sisi politiknya dulu. Mari kita positif thinking, apa yang dia sinyalir itu fakta. Menghina menyerang."
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak mau disebut isu menteri yang remehkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai langkah mendepak salah satu menteri dari kabinet. Hanya saja, isu ini untuk mengingatkan bahwa menteri seharusnya patuh kepada Presiden.
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menegaskan, menteri yang menghina presiden itu tidak paham dengan Nawa Cita. Apalagi, penghinaan itu terekam dan dapat dibuktikan, bukan isapan jempol belaka.
"Justru kita harus pikirkan, ada menteri yang tidak mengerti Nawa Cita Presiden. Kemudian rekaman itu fakta dan suara itu adalah suara menteri," kata Basarah di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/7).
Basarah tak mau isu ini dikaitkan dengan politik, khususnya reshuffle kabinet untuk 'menendang' seseorang. Dia menyebut, penghinaan ini penting diungkap ke publik karena berkaitan dengan jalannya pemerintahan.
"Jangan dilihat sisi politiknya dulu. Mari kita positif thinking, apa yang dia sinyalir itu fakta. Menghina menyerang," simpulnya.
Basarah mendukung langkah Mendagri Tjahjo Kumolo yang mengungkap isu ini pertama kali. Meskipun Tjahjo tidak menyebut secara gamblang siapa menteri itu.
"Justru karena Pak Tjahjo mempertimbangkan aspek politiknya. Dia kan Mendagri yang dilecehkan atasannya," tukasnya.
Adapun, Basarah membantah langkah Tjahjo dan PDIP yang menyerang salah seorang menteri itu ada kaitannya dengan usulannya yang berharap partainya mendapatkan tambahan lima jatah menteri.
"Tidak ada kaitannya," elaknya.
Sebelumnya, Tjahjo menyebut ada satu menteri yang mengecilkan Jokowi. Sampai saat ini, belum ada yang mengatakan secara jelas nama dan siapa menteri yang berani menghina atasannya itu.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu hanya memberikan clue jika menteri itu ada seorang wanita yang bekerja di sektor ekonomi. Tudingan tersebut mengarah kepada Menteri BUMN Rini Soemarno. Rini sendiri sudah membantah dan menantang agar bukti tersebut dibeberkan saja.
Baca juga:
NasDem soal reshuffle: Seharusnya jatah menteri dari parpol ditambah
Ini saran FX Rudy ke Jokowi soal desakan reshuffle menteri
PAN: Pembicaraan reshuffle mungkin setelah Lebaran
Jokowi tak goyah diserang isu panas reshuffle menteri
Kontroversi Menko Polhukam dan Menpora berujung reshuffle?
Marah ditanya isu reshuffle, Jokowi minta menteri jangan diganggu
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.