PDIP 'Unboxing' Pemenang Festival Film Pahlawan Desa Piala Megawati
"Kader, anggota, dan simpatisan PDI Perjuangan, mari turun ke bawah, wajib tinggal di desa dan menjadi inspirator bagi Indonesia Raya," kata Hasto.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memimpin acara unboxing pemenang lomba Festival Pahlawan Desa yang memperebutkan Piala Megawati Soekarnoputri. Acara turut disaksikan secara daring oleh Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Acara unboxing ini adalah bagian dari rangkaian acara yang digelar PDIP sejak Juni lalu yang merupakan Bulan Bung Karno. Acara diorganisasikan oleh Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDIP dan ditayangkan secara virtual melalui akun Youtube @bknp pdi perjuangan, Jumat (20/8).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Kapan Cinta Mega dipecat dari PDIP? Sekretaris DPD PDIP Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan, pemecatan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan DPP PDIP, Senin (14/8).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan BKNP PDIP yang menunjukkan spirit berkepribadian dalam kebudayaan yang dijabarkan dengan baik. Serta Festival Pahlawan Desa merupakan bagian dari kegiatan tersebut.
"Di sini ditampilkan tokoh dan pahlawan desa melalui festival ini, demi mampu menggerakkan semangat dan orientasi simpatisan dan kader PDI Perjuangan, menjadikan desa sebagai pusat orientasi perjuangan kepartaian kita," kata Hasto, Jumat (20/8).
Bagi PDIP, desa bukan hanya basis perjuangan dan benteng kebangsaan. Namun, juga harus menjadi pusat kemajuan dan perkembangan bangsa. Sehingga desa harus menjadi tujuan pertama mewujudkan cita-cita kemakmuran bangsa.
Lewat festival ini, kata Hasto, partai banteng ingin mengangkat dan membangun keteladanan. Acara ini diharapkannya mampu mendorong desa lain untuk memajukan Indonesia Raya dari desa.
"Kader, anggota, dan simpatisan PDI Perjuangan, mari turun ke bawah, wajib tinggal di desa dan menjadi inspirator bagi Indonesia Raya. Angkat pariwisata, kuliner agar terasa hidup. Selamat kepada para juara semoga menjadi inspirasi," kata Hasto.
Sementara, Kepala BNKP PDIP Aria Bima mengatakan, di tengah disrupsi komunikasi saat ini pihaknya ingin menyebarkan hal yang membangkitkan semangat dan energi positif melalui video pendek. Sehingga narasi di media sosial memiliki energi positif dari video yang diperlombakan.
"Kegiatan ini mengapresiasi dan megangkat kisah-kisah di desa-desa, di kampung, atau dusun, yang telah mengabdikan diri dengan ketulusan dan keikhlasan dari karyanya yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya," tutur Bima.
Bima menjelaskan lima desain piala untuk lima pemenang utama merupakan pilihan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Untuk kategori kelompok 1, pemenang utamanya video pendek berjudul Nyusuk Abah Harun, karya Edi Martoyo, Jawa Barat. Dalam video dijelaskan sosok Abah Harun merupakan pahlawan di bukit dan jadikan tempat aliran air untuk persawahan dan warga desa padahal dia sendiri tidak memiliki sepetak sawah. Tapi lelaki berusia 96 tahun mendedikasikan diri bagi warga sekitarnya dengan harapan sebagai pengabdian dan ibadah.
Untuk kategori kelompok 2, pemenang utamanya video pendek berjudul Pendayung Sampah, karya Agus Darmawan, Jambi. Video tentang Leni Haini, seorang atlet yang menjadi pendayung sampah untuk masyarakat dan lingkungannya. Kekuatan videonya mampu menggambarkan sosok perempuan yang kuat dan luar biasa yang peduli lingkungan meski dia seorang atlet.
Untuk kategori kelompok 3, pemenang utamanya video pendek berjudul Pahlawan Desa (Mbah Hendri) karya Arya Nugraha, Kalimantan Timur. Video mengenai sosok Mbah Hendri menjaga lingkungan. Dia digambarkan tidak hanya merawat hutan tapi juga menanam untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Untuk kategori kelompok 4, pemenang utamanya video pendek berjudul Dia adalah Umi, karya Joni Saputra, Sumatera Barat. Video menggambarkan sosok Umi yang sudah sepuh memiliki kepedulian terhadap kaum miskin dan difabel di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat.
Untuk kategori kelompok 5, pemenang utamanya video pendek berjudul Sang Pahlawan Lingkungan, karya Krisna Choirudin, Jawa Timur. Dua sosok diceritakan dalam video ini mengenai kiprah Tosan dan Salim Kancil yang menginspirasi secara global.
Sebelum pemenang diumumkan, panitia juga memutarkan video-video nominasi untuk kategori pemenang utama Piala Megawati "Kawal Pancasila dari Desa" yang dibagi dalam lima kelompok. Dewan Juri yang dikomandani Daniel Rudi Haryanto dan Ryan Sebastian pun memberikan penjelasan singkat terhadap karya-karya pemenang.
Untuk diketahui, BKNP PDIP membuka pendaftaran sejak 5 Juni hingga 30 Juni 2021 namun karena besarnya animo maka diperpanjang hingga 31 Juli mengenai video pendek sosok pahlawan desa.
Baca juga:
Soal Interpelasi Anies, Sikap PDIP Disayangkan hanya Mengekor ke PSI
Interpelasi Anies soal Formula E, Sudah 13 Anggota DPRD Teken Dokumen
Megawati: Saya Nangis Lihat Jokowi Kurus Mikirin Rakyat Tapi Masih Ada Dibilang Kodok
Megawati Soal Kritik Tak Beretika: Masak Masih Ada yang Mengatakan Jokowi Kodok
PDIP Maknai 'Indonesia Tangguh' di HUT RI: Kita Bisa Berdiri di Atas Kaki Sendiri