Pemerintah bentuk badan cyber, kinerja Menkominfo dipertanyakan
Pemerintah bentuk badan siber, kinerja Menkominfo dipertanyakan. Gerindra tidak ingin badan siber ini hanya sebagai bentuk kekhawatiran pemerintah terhadap kritik dari warganya. Sehingga pembentukan badan ini dinilai sebagai upaya menciptakan pemerintahan diktator yang anti kritik.
Pemerintah akan membentuk Badan Cyber Nasional. Badan yang akan mengawasi gerak gerik netizen di dunia maya rencananya akan dibentuk bulan ini.
Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Gerindra Elnino Husein Mohi mengatakan, dibentuknya badan siber ini menimbulkan pertanyaan besar bagi kinerja Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Menurutnya, langkah pemerintah membentuk Badan Cyber Nasional justru akan memunculkan anggapan Menteri Rudiantara tidak mampu mengatasi peredaran berita bohong di internet.
"Pembentukan Badan Cyber Nasional ini apakah karena Menkominfo Rudiantara dianggap tak mampu lagi atasi pertebaran informasi di internet? Mestinya urusan internet ini ditangani Menkominfo sebagai regulator hardware dan software komunikasi dan informasi," kata Elnino saat dihubungi, Rabu (4/1).
Sementara itu, Elnino menyarankan tugas awal Badan Cyber Nasional yakni memblokir situs-situs yang menyebarkan paham separatis di Indonesia. Setelah berhasil menutup semua situs anti NKRI, baru lah badan siber ini fokus pada masalah lain.
"Tugas pertama Badan Cyber Nasional adalah menutup situs-situs yang anti NKRI Sabang-Merauke. Situs-situs separatis mesti enggak ada. Setelah itu beres, baru lah Badan Cyber Nasional boleh mulai bertindak untuk hal-hal lain," terangnya.
Politisi Partai Gerindra ini tidak ingin badan siber ini hanya sebagai bentuk kekhawatiran pemerintah terhadap kritik dari warganya. Sehingga pembentukan badan ini dinilai sebagai upaya menciptakan pemerintahan diktator yang anti kritik.
"Alih-alih untuk melakukan perbaikan, justru yang terjadi adalah pemerintah yang paranoid ini melakukan itu semua untuk melindungi dirinya, atau ingin menciptakan kediktatoran yang baru," tutupnya.
Baca juga:
NasDem minta pemerintah segera keluarkan mekanisme kerja Badan Cyber
Badan Cyber Nasional jangan sampai membatasi kebebasan berpendapat
Polri bakal bentuk Badan Cyber untuk menyaring berita hoax
Marak berita hoax, pemerintah segera bentuk Badan Cyber Nasional
-
Apa yang dibahas di Rapimnas Gerindra? Dia menjelaskan, dalam Rapimnas akan membahas hal-hal penting yang menjadi sikap politik Partai Gerindra, kemudian akan diumumkan pada saat penutupan Rapimnas.
-
Apa yang diduga bocor dari Pusat Data Nasional? “Dicky Prasetya Atmaja harus diperiksa+dilindungi kalo perlu masuk program LPSK. Dialah pembuka "kotak Pandora" Kok bisa bocorin akses VPN dari PDN secara VULGAR alias mudah digoogle!!?? Sengaja/reverse psychology/ditumbalin? Google aja "Dokumen Pusat Data Nasional",” unggah @kafiradikalis.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Di mana letak Gereja Bintaran? Pada zaman kolonial, gereja itu dibangun di tengah permukiman orang-orang Eropa.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Kenapa Gereja Bintaran dibangun? Berawal dari Keprihatinan Pater B. Hagdorn SJ, seorang pastor kepala Katolik di Jogja waktu itu, melihat jumlah umat Katolik di Jogja semakin banyak. Oleh karena itu, ia merasa butuh untuk membangun sebuah tempat ibadat yang memadai. Selama ini, umat Katolik Pribumi harus menggunakan sebuah bangunan kecil di sebelah Europese Kerk (Sekarang Gereja St. Fransiskus Xaverius) untuk bisa mengikuti misa.