Peneliti CSIS: Pidato Prabowo Tak Berefek Besar pada Swing Voters
Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai pidato kebangsaan calon presiden Prabowo Subianto terlalu emosional. Isi pidato Prabowo itu, tak berpengaruh besar untuk swing voters atau pemilihan yang belum menentukan pilihannya.
Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai pidato kebangsaan calon presiden Prabowo Subianto terlalu emosional. Isi pidato Prabowo itu, tak berpengaruh besar untuk swing voters atau pemilihan yang belum menentukan pilihannya.
"Pidatonya sangat emosional gitu. Penuh kritik kepada pemerintah begitu. Kalau dari sisi efek, bagi pemilih yang swing atau yang belum menentukan pilihan, efek pidato itu tidak terlalu besar," ucap Arya di kantornya, Jakarta, Selasa (15/1/2019)..
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
Arya menjelaskan, pemilihan isu yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya sebagian besar adalah isu di Pilpres 2014.
"Karena pertama isu-isunya lebih banyak isu-isu yang digunakan pada pemilu sebelumnya. Soal utang, soal sumber daya dan isu-isu lainnya. Nah bagi pemilih yang dua tipikal, pemilih baru dan masih mungkin berubah dan yang belum menentukan pilihan, mereka sudah dengar itu juga sebelumnya. Dan mereka mungkin kurang tertarik," jelas Arya.
Dia menyarankan agar kubu Prabowo-Sandiaga, lebih baik mengeluarkan isu atau fokus pada isu-isu ekonomi yang selama ini disampaikan.
"Kalau oposisi bisa fokus pada isu-isu ekonomi, mungkin pidato itu (isu ekonomi), bisa memiliki daya dongkrak yang kuat," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pidato Kebangsaan Prabowo, Kubu Jokowi Nilai Miskin Gagasan dan Tebar Pesimisme
Sindiran Balik PDIP Saat Prabowo Protes Rekan-Rekannya Diawasi Intel
Usai Pidato Prabowo, Gerindra Klaim Skor Lawan Jokowi kini 3-1
Prabowo Sebut Gaji Dokter Kalah dari Tukang Parkir, IDI Akui di Daerah Cuma Rp 3 Juta
Masuk Daftar BUMN Bangkrut Prabowo, Pertamina Buka-bukaan Pencapaian Kerja 2018
KPU dan Bawaslu Kaji Dugaan Pelanggaran Kampanye Jokowi dan Prabowo di TV