Saidiman berkaca pada hasil survei beberapa tahun belakangan survei elektabilitas capres dari SMRC.
Peneliti SMRC: Salah Total Kalau Ada Teori Publikasi Lembaga Survei Bisa Pengaruhi Publik
Peneliti Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total. Ia berkaca pada hasil survei beberapa tahun belakangan survei elektabilitas capres dari SMRC.
"Teori mengenai publikasi lembaga survei itu bisa mempengaruhi publik, itu salah total dalam temuan ini," ujar Saidiman dalam diskusi daring, Sabtu (25/11).
Saidiman mencontohkan tren elektabilitas Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan sejak Mei 2021. Saat itu elektabilitas Prabowo tengah berada di angka 34,1 persen, Ganjar 25,5 persen, dan Anies 23,5 persen.
Namun, posisinya berubah pada tahun 2022. Ganjar mengalami kenaikan elektabilitas.
"Tapi sepanjang 2022 itu justru yang mengalami kenaikan adalah Pak Ganjar Pranowo," ungkapnya.
Foto: Ilustrasi survei
Advertisement
Pada April 2023, Ganjar pernah memiliki elektabilitas sampai 39 persen. Sebelum turun dan disalip oleh Prabowo.
Menurut Saidiman, kalau survei bisa mempengaruhi pilihan publik, maka seharusnya elektabilitas Prabowo tidak mengalami penurunan.
"Kalau bandwagon effect terbukti benar, mestinya Prabowo tidak pernah turun dong surveinya, dan sepanjang 2022 pak Prabowo bahkan pernah disalip oleh Anies Baswedan,"
ujarnya.
merdeka.com
Advertisement
Dampak Lembaga Survei Manipulasi Data
Saidiman Ahmad juga mengungkap lembaga survei yang memanipulasi data bakal dikeluarkan dari keanggotaan asosiasi lembaga survei. Misalnya, SMRC tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
Anggota Persepi yang mengeluarkan survei yang melenceng, bakal disanksi dikeluarkan dari asosiasi.
"Kalau pada tingkat tertentu SMRC misalkan melakukan manipulasi itu akan dikeluarkan dari asosiasi dan itu punya dampak,"
ungkap Saidiman.
merdeka.com
Dampaknya bagi lembaga survei adalah kehilangan kepercayaan. Lembaga survei yang manipulasi data tidak akan dipercaya oleh kliennya dan bakal berumur pendek.