Pengamat Politik : Pencalonan Khofifah di Pilgub Jatim jadi pembuka jalan bagi AHY
Pencalonan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim oleh beberapa pengamat politik dinilai bakal menjadi pembuka jalan bagi Agus Harimurti Yudoyono ( AHY ).
Pencalonan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim oleh beberapa pengamat politik dinilai bakal menjadi pembuka jalan bagi Agus Harimurti Yudoyono ( AHY ).
Siti Zuhro, peneliti dan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) mengatakan, sudah membaca wacana itu sejak Khofifah merapat ke Demokrat.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
SBY punya kepentingan dan Khofifah juga punya kepentingan. Sehingga Khofifah mau berkoalisi dengan Soekarwo yang pernah menjadi musuh dan mengalahkannya di dua kali Pilgub Jatim.
Khofifah mau dipinang bekas lawannya, karena PDI Perjuangan dan PKB sudah lebih dulu mengusung Syaifullah Yusuf yang mendapat restu ulama dan warga nahdiyin Jawa Timur.
Partai Demokrat mengusung Khofifah, karena ingin menjadikan Khofifah sebagai alat bagi AHY, sedang Khofifah mau dengan SBY, karena butuh kendaraan politik untuk Pilgub Jatim 2019. "Itulah politik, sarat dengan kepentingan," kata ilmuan LIPI, di Jakarta Selasa (19/3).
Menanggapi hal itu, Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Ahmad Basarah menyatakan, PDI Perjuangan siap berkompetisi menghadapi strategi Demokrat yang menjadikan Pilgub Jatim dan Khofifah sebagai pembuka jalan bagi AHY untuk berlaga sebagai kandidat dalam Pilpres.
"Apapun strategi Demokrat, Bu Khofifah, Mas AHY, dan Pak SBY, kami siap lahir-batin berkompetisi. Tentu dengan syarat kompetisi itu dijalankan secara sehat, jauh dari fitnah, dan mengedepankan etika," kata Ahmad Basarah, yang juga Ketua Tim Pemenangan Internal PDIP untuk Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno.
Lanjut Basarah, PDIP telah bulat mengusung Joko Widodo sebagai capres 2019. "Jadi siapapun yang diskenario untuk berhadapan dengan Jokowi di 2019, lewat strategi apapun termasuk konsolidasi di pilkada serentak 2018, kami siap menghadapinya. Tentu dengan syarat, sekali lagi, kompetisi politik dijalankan secara sehat," ujarnya.
Jika Demokrat menjadikan pemenangan Khofifah di Pilgub Jatim satu paket dengan AHY di Pilpres, pihaknya juga sejak awal telah menjalankan strategi pemenangan Gus Ipul dan Puti dalam satu tarikan nafas dengan pencalonan Jokowi di Pilpres.
"Jadi sekarang semakin jelas, Gus Ipul-Mbak Puti satu tarikan nafas dengan Pak Jokowi. Dan di sebelah lagi intip-intip ingin menjadikan Jatim sebagai pembuka jalan bagi calon di luar Pak Jokowi yang hingga saat ini mendapat dukungan luas rakyat," kata Basarah.
Baca juga:
AHY dicurhati TKW asal Indramayu tangan dibakar majikan di Arab Saudi
PDIP undang parpol pendukung bahas cawapres Jokowi usai pilkada 27 Juni
Prabowo tak kunjung deklarasi Capres karena alasan teknis
Fadli Zon sebut pertemuan Prabowo dan Gatot sebatas silaturahmi
Ketum Golkar nilai presiden lambang negara, Jokowi tak perlu cuti ikut pilpres