Pengemar: Jangan politisir Piala Dunia 2014
Bakal ditonton puluhan juta pecinta bola. Rawan dipolitisasi capres tertentu.
Siaran Piala Dunia 2014 akan berlangsung 13 Juni – 14 Juli bertepatan masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres). Dikhawatirkan siaran langsung ini akan menjadi ajang kampanye calon presiden dan wakilnya, karena hanya ditayangkan di tvOne dan antv.
Apalagi kedua stasiun TV tersebut dimiliki oleh Aburizal Bakrie yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini telah menyatakan secara terbuka mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
"Siaran Piala Dunia 2014 akan menjadi ajang kampanye," kata Resi Y. Bramani, penggemar Liverpool, Jumat 6 Juni 2014. Alasannya, saat ini tvOne dan antv sudah tidak netral dalam pemberitaan kampanye Pilpres. Selain itu, kedua stasiun televisi ini juga pernah mempolitisir Piala AFF 2012.
Resi berharap, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersikap tegas sebelum Piala Dunia 2014 digelar. Sebab, lanjut dia, Piala Dunia 2014 merupakan hiburan bagi rakyat Indonesia yang jenuh dengan acara di televisi yang tidak mendidik dan penuh dengan kampanye hitam.
Selain itu, Piala Dunia 2014 juga merupakan hiburan di tengah kenaikan harga bahan pokok yang menghimpit masyarakat saat bulan puasa dan menjelang Lebaran 2014. "Kami menolak politisir Piala Dunia 2014 oleh tvOne dan antv," pungkas Resi.
Seperti diketahui sebelumnya, Prabowo Subianto bersama pemilik MNC Group Hari Tanoe pernah menghadiri final Indonesia Idol 2014. Hari Tanoe sudah menyatakan mendukung Prabowo. Kehadiran mereka berdua di layar kaca itu menimbulkan protes keras dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta. Alasannya, frekuesi televisi adalah milik publik dan karenanya perlu dicegah dari aksi politisasi Capres. Hal itu juga yang dikhawatirkan Resi akan terulang dalam Piala Dunia 2014. (skj)