Penjelasan pemilik tumpukan sembako di Kalideres, bukan buat Pilgub
Penjelasan pemilik tumpukan sembako di Kalideres, bukan buat Pilgub. Tumpukan sembako itu disebut untuk bakti sosial (baksos) Isra Miraj 24 April 2017. Bukan berkaitan dengan Pilgub DKI 2017. Karena itulah, pihak yang merasa dirugikan melaporkan hal ini ke polisi.
Panitia Pengawas Jakarta Barat (Panwas Jakbar) dinilai telah berhalusinasi menyebut ada tumpukan sembako yang disiapkan salah satu tim paslon Cagub dan Cawagub DKI. Atas hal itu, Panwas Jakbar dilaporkan ke Polres Jakarta Barat.
Tumpukan sembako itu disebut untuk bakti sosial (baksos) Isra Miraj 24 April 2017. Bukan berkaitan dengan Pilgub DKI 2017. Karena itulah, pihak yang merasa dirugikan melaporkan hal ini ke polisi.
"Panwas telah menghalangi orang berbisnis, dengan mengadukan pengusaha Ferry Alfiand ke Polsek Kalideres. Akibatnya, keenam truk pengangkut sembako hingga kini masih ditahan di Polsek," ungkap Ferry Simanullang, pengacara yang mewakili Ferry Alfiand dalam siaran tertulisnya, Selasa (18/4).
Simanullang mengatakan, Panwas telah mempolitisasi aktivitas orang yang sedang berbisnis secara legal. Ada truk mengangkut sembako, lalu Panwas langsung berasumsi sembako yang akan dibagikan dalam rangka Pilkada Jakarta.
"Sedikit pun tidak ada petunjuk bahwa sembako hendak dibagikan menjelang Pilkada. Jadi Panwas yang berhalusinasi sendiri, membangun konstruksi berpikir tanpa landasan sama sekali. Panwas membuat masyarakat tersesat," tegas Simanullang dengan nada kesal.
Kejadian sesungguhnya, untuk memenuhi pesanan 24 April, sejak Minggu 16 April Ferry Alfiand sudah membuat persiapan. Ferry memesan minyak goreng, gula dan beras dari tiga vendor. Tentu saja, isi kiriman dari masing-masing vendor adalah sesuai pesanan.
Truk berisi beras, truk lain berisi minyak goreng dan truk lain berisi gula. Semua truk yang berisi muatan yang berbeda, menurunkan muatan di gudang Ferry di Kalideres.
Kemudian sembako dimuat ulang ke dalam truk, supaya muatan berpasang-pasangan, misalnya satu truk berisi 1.000 kantong gula, 1.000 kantong minyak goreng dan sekian kilogram beras. Pesanan yang diterima dan persiapan Ferry Alfiand, keseluruhan bahan sembako adalah untuk 24 April 2017.
Simanullang menegaskan, perbuatan Panwas Jakbar yang diketuai oleh Puadi SPd, menghalangi orang berbisnis dan menimbulkan kerugian. Sejak Minggu (16 April) hingga saat ini, keenam truk berisi sembako masih ditahan Polsek Kalideres.
Panwas secara sepihak berhalusinasi bahwa sembako tersebut ada kaitan dengan Pilkada 19 April 2017, padahal sembako tersebut adalah pesanan untuk 24 April 2017 sehingga tidak berkaitan dengan Pilkada.
"Halusinasi Panwas Jakbar hendaknya segera diakhiri dengan mencabut pengaduan di Polsek Kalideres dan mengeluarkan barang milik Ferry Alfiand. Panwas Jakbar harus meminta maaf kepada yang namanya sudah tercermar di media massa, yaitu meminta maaf kepada Saudara Ferry Alfiand. Panwas Jakbar jangan menghalangi orang berbisnis dan berhenti berhalusinasi demi kepentingan tertentu," kata Simanullang.
Baca juga:
KPU DKI serahkan laporan dana kampanye cagub-cawagub ke akuntan
Kata Anies-Sandi Pilgub DKI jadikan ajang taruhan
Meski dicurangi, Anies-Sandi yakin menang Pilgub DKI
Ahok: Saya paling tidak suka bagi-bagi sembako
Menteri Puan yakin Ahok-Djarot kembali terpilih pimpin Jakarta
Dijenguk Fadli Zon, Sekjen FUI titip pesan buat warga Jakarta
JK harap Pilgub DKI besok berjalan damai, jangan ada konflik
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.