Perludem kritik banyak alat peraga masih terpasang jelang pilkada
"Mestinya KPU bekerjasama dengan pengawas daerah untuk menghentikan kampanye tersebut," katanya.
Pilkada serentak tinggal beberapa bulan lagi. Tapi sampai hari ini, masih banyak sejumlah permasalahan yang belum rampung diselesaikan.
Seperti banyak calon kepala daerah yang alat peraganya para kepala daerah peserta pilkada.
"Kita masih melihat beberapa persoalan dalam pilkada nanti. Masih terjadi beberapa pelanggaran oleh beberapa pasangan calon. Misalnya masih ada aktivitas pemasangan alat peraga, yang dipasang dan bertebaran di mana-mana. Padahal seharusnya itu sudah tidak boleh," kata Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhan, di Kantor Sekretariat ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (27/9).
Fadly menjelaskan, semestinya alat peraga itu diturunkan. Sebab, jika dibiarkan akan menjadi preseden buruk dalam aktivitas kampanye ke depan dan berbahaya pada integritas pilkada ke depan.
"Untuk itu, penertiban alat peraga dan pengawasan ini sangat perlu diperhatikan. Jika tidak, anggaran negara ini akan terpakai secara cuma-cuma. Dalam hal ini, mestinya KPU bekerjasama dengan pengawas daerah untuk menghentikan kampanye tersebut, seperti pemasangan baliho-baliho, spanduk. Itu kan biayanya tinggi," paparnya.
Selain itu, Fadly menjelaskan, persoalan kedua yang berpotensi akan muncul ialah terkait netralitas PNS dan aparatur birokrasi dalam kampanye.
"Ini terkait netralitas pegawai sipil dan birokrasi. Pernyataan Mendagri bahwa pencairan dana desa mulai diarahkan untuk beberapa calon daerah. Ini mesti diawasi. Kalau pengawas tidak hadir dalam penertiban ini, maka dikhawatirkan pilkada ke depan tidak adil. Karena mereka merupakan pintu untuk mengawasi jalannya pilkada," ungkapnya.
Lanjutnya, masalah lain yang berpotensi muncul dalam pilkada ini ialah masih ada beberapa daerah yang belum memiliki calon kepala daerah, seperti di Kabupaten Kalimana, Nabire di Papua, Kabupaten Simalungun, Toba Samosir, dan Gunung Sitoli di Sumatera Utara.
"Di sana ada sengketa pencalonan. Hal ini berpotensi menghambat penetapan pilkada ke depan. Sehingga kami meminta agar Bawaslu RI dan provinsi untuk segera menindaklanjuti penemuan ini agar penyelenggaraan Pilkada berlangsung lancar. Serta memastikan apakah daerah-daerah ini akan tetap dilaksanakan pemilu atau tidak," tutupnya.
Baca juga:
ICW desak KPU & Bawaslu batalkan calon pilkada berstatus narapidana
Ikhsan Modjo sebut Panwaslu Tangsel jadi timses Airin
Orasi sindir Airin, Ikhsan Modjo dilaporkan ke Panwaslu Tangsel
Duet dengan Lucy, Rasiyo bilang 'orang cantik pasti dipilih'
Menko Polhukam sebut Pilkada di Jatim aman, Kapolri bilang rawan
Lolos peserta Pilwali Surabaya, Rasiyo-Lucy gelar sujud syukur
Di hadapan Kapolres se-Jatim, Kapolri minta waspada jelang pilkada
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.