Pernah diberi beasiswa, Mahfud berterima kasih kepada Soeharto
"Pak Harto mendidik kita tapi banyak yang menjatuhkan Pak Harto," kata Mahfud dengan tertawa.
Ketua Dewan Pakar Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMA-PBS), Mahfud MD, mengaku berterima kasih kepada mantan Presiden Soeharto, meskipun dia turut serta dalam melengserkan orang terkuat Orde Baru itu. Menurut Mahfud, ini karena Soeharto telah membantu karier akademisnya dengan beasiswa Supersemar.
"Yayasan ini (KMA-PBS) sebagai bentuk rasa syukur karena pernah mendapat uluran tangan dari yayasan yang dulu secara resmi didirikan Presiden Soeharto," ujar Mahfud dalam Silaturahmi Pengurus KMA-PBS di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (20/2).
Mahfud mengatakan, jasa Soeharto sangat besar bagi karier semua alumni penerima beasiswa Supersemar. "Pak Harto mendidik kita tapi banyak yang menjatuhkan Pak Harto," kata Mahfud dengan tertawa.
Mahfud pun mengaku masih mengingat jumlah nominal beasiswa yang dia terima. Waktu itu, tepatnya tahun 1979 dan 1983, Mahfud menerima beasiswa dengan nominal Rp 250.00.
"Saya mengingatnya karena pada waktu itu saya sangat butuh sehingga begitu berkesan," ujarnya.
Lebih lanjut, Mahfud berharap, keberadaan KMA-PBS ini dapat dicatat sebagai amal bagi Soeharto. "Karena dalam agama, kalau sudah meninggal amalan seseorang itu terputus kecuali sedekah jariyah dan ilmu yang bermanfaat. Pak Harto banyak membangun masjid dan sedekah jariyahnya diberikan kepada orang-orang yang sedang mencari ilmu," pungkas dia.
Baca juga:
5 Kesederhanaan Soeharto soal pakaian sampai pengawalan
Cerita Presiden Soeharto, pengamen dan koruptor
Soeharto sedih cuma bisa sekolah sampai SMP
5 Kisah menarik blusukan Soeharto
4 Tradisi spiritual dan kebatinan Pak Harto
Emas Astana Giribangun & ledakan saat penggalian makam Soeharto
-
Siapa yang membiayai Soeharto untuk melanjutkan sekolah? “Saya masih ingin melanjutkan sekolah, tetapi baik ayah saya mau pun keluarga lainnya tidak ada yang sanggup membiayai saya sekolah. Keadaan ekonomi keluarga saya rendah sekali,” tulis Soeharto dalam otobiografinya Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya yang ditulis oleh G Dwipayana dan Ramadhan KH
-
Kapan Soeharto mendapat gelar Jenderal Besar? Presiden Soeharto mendapat anugerah jenderal bintang lima menjelang HUT Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke-52, tanggal 5 Oktober 1997.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Apa yang disita Bea Cukai Soekarno Hatta? Puluhan kilogram sisik tenggiling yang digagalkan itu dikemas dalam lima paket, yang diperkirakan nilainya mencapai Rp3 miliar. Paket itu dengan pemberitahuan cassava chips dan saat diperiksa didapati keripik singkong bercampur sisik tenggiling yang telah dikeringkan," tegas Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Rabu (20/12).
-
Kenapa Presiden Soeharto membekukan Ditjen Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.