Yusuf Martak Kenang Prabowo Minta Dukungan Ulama 212 Tak Mencolok di Pemilu 2019
Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak bicara dukungan para ulama 212 jelang Pemilu 2024.
Yusuf mengatakan, calon yang didukung para ulama pada Pemilu 2019 lalu tak mengeluarkan sepeserpun.
Yusuf Martak Kenang Prabowo Minta Dukungan Ulama 212 Tak Mencolok di Pemilu 2019
Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak bicara dukungan para ulama 212 jelang Pemilu 2024. Dia bercerita tentang dukungan para ulama saat momen 2019 lalu.
Yusuf mengatakan, calon yang didukung para ulama pada Pemilu 2019 lalu tak mengeluarkan sepeserpun. Para ulama, kata dia, juga tak pernah meminta atau mengajukan biaya dukungan.
Seperti diketahui, ulama 212 pada Pemilu 2019 lalu mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
- Jejak Yusuf Muhammad Martak: Komandan 212, Jadi Timses Prabowo, Kini di Barisan Timnas AMIN
- CEK FAKTA: Hoaks Putusan MK Resmi Dicabut Buat Prabowo Ngamuk karena Gibran Gagal Jadi Cawapres
- Naik Pitam Kekasih Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres: Kalau Bisa Nyawa Dibayar Nyawa
- Cak Imin ke Golkar dan PAN: Selamat Bergabung Bersama Prabowo, Insya Allah Mulia Dunia Akhirat
Hingga pada akhirnya, para dukungan ulama tersebut ditinggal begitu saja. Prabowo memutuskan untuk bergabung bersama pemerintahan Jokowi
“Untuk 2024, kita harus cermat dan hati-hati sekarang sudah ada 3 calon yang sudah jelas-jelas mendeklarasikan maju,” ujar Yusuf di Jakarta, Rabu (20/9)
Yusuf menegaskan, ulama 212 belum menyatakan dukungan di Pemilu 2024. Namun, dia ingin, Pemilu 2024 berjalan sportif, fair, jujur dan adil
Meski demikian, tidak tak memungkiri, punya kedekatan dengan koalisi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Terlebih, di dalam koalisi tersebut ada PKS yang tergabung dengan NasDem dan PKB.
"Keputusan kita semalam Alhamdulillah cukup dinamis. Prinsip kita wait and see dulu, kita melihat kalau nanti sudah secara kasat mata, sudah jelas, jelaskan ke sini, jelas semua, baru kita bisa menyampaikan,"
Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak
Merdeka.com
Yusuf menegaskan, Ulama 212 tidak akan netral di Pemilu 2024. Menurut dia, para ulama sepakat harus menyalurkan hak politik
Tapi, pihaknya perlu benar menegaskan pilihan. Dukungan tersebut, juga harus bermanfaat bagi kepentingan umat.
"Karena kita tidak hanya memberikan dukungan-dukungan tanpa ada manfaat bagi pertama bagi umat Islam kedua bagi bangsa dan bagi negara itu harga mati bagi negara,"
“Kita tidak butuh jabatan, kita tidak minta posisi, kita tidak minta biaya, kita tidak minta logistik. Kita insyaAllah beda dengan antar seorang masyarakat yang lain yang transaksional,” ujar Yusuf.
Hubungan Baik dengan Anies
Yusuf mengatakan, di antara tiga capres yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, pihaknya punya komunikasi yang bagus dengan Anies.
Dia bahkan menegaskan, tidak membuka pintu dukungan bagi koalisi Prabowo Subianto.
"Memang kita juga tidak membuka pintu (ke Prabowo). Nah kalau dari pihak Anies, saya punya komunikasi cukup bagus dengan Pak Anies. Kenal Anies sudah puluhan tahun saya. bukan baru dari 2017 pun waktu itu poskonya di tempat saya, di antaranya begitu," ujar Yusuf Martak.
Di sisi lain, Yusuf Martak mengakui, juga memiliki kedekatan dengan PKS
“Memang saya punya kedekatan secara khusus dengan PKS. Saya kenal dokter Salim, kenal Sekjen, kenal Majelis Syuro, Presiden itu dari tahun 90-an,” kata Yusuf.
Yusuf juga menegaskan, tidak ingin masuk ke dalam lobang yang sama. Meskipun dia tak menegaskan, maksudnya apakah dukungan kali ini berbeda dengan Pemilu 2024
“2024 ya saya berprinsip kita sebagai manusia tidak boleh masuk lobang yang sama dua kali. Yang boleh kecebur lubang dua kali yang sama itu adalah keledai,” ujar Yusuf.
Kenang dukungan Prabowo
Yusuf Martak juga mengenang tentang dukungan kepada Prabowo saat Pemilu 2019. Dilakukan secara tidak terlalu mencolok.
Yusuf mengatakan, saat itu pertemuan dilakukan dengan tiga orang di kantor temannya. Yusuf mencoba menggali keseriusan Prabowo.
“Tapi Pak Prabowo selalu menyatakan, ya jangan sekarang jangan terlalu menyolok nanti kalau sudah apa, kalau sudah, saya sudah memimpin, saya sudah jadi presiden,” ujar Yusuf.
Yusuf menilai, Prabowo menjanjikan peluang kepadanya jika solid mendukung. Namun dia tak menjelaskan maksud apa peluang tersebut
“Saya pasti akan berikan peluang, peluang dalam arti kata akan memberikan peluang di posisi-posisi dan lain sebagainya itu saja, sampai yang pertemuan yang kedua dan ketiga sama itu saja jawabannya,” ujar Yusuf.