Pesan SBY-Jusuf Kalla untuk Prabowo: Jangan Takut Dikritik, Jalankan Hukum Secara Baik
SBY juga mengingatkan Prabowo untuk berpegang teguh pada konstitusi, Undang-Undang, dan sistem yang berlaku.
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pesan kepada Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto. Dia meminta Prabowo tidak takut dikritik.
“Jangan takut untuk dikritik. Insya Allah Tuhan memberikan jalan, seberat apapun jalan pasti ada solusinya,” ucap SBY saat Peluncuran Buku Perjalanan dan Capaian Kabinet Indonesia Bersatu I di JCC Senayan, Jakarta, pada Kamis (10/10).
- JK Soal Luhut Binsar Jadi Penasihat Prabowo: Asal Sesuai Ketentuan Konstitusi
- Pesan Prabowo ke Kuasa Hukum jika Ada yang Coba Pecah Belah Hubungannya dengan Jokowi
- VIDEO: Kirim Pesan Sejuk, Prabowo Ingatkan Pendukung Tak Terpancing Provokasi Jelang Putusan MK
- Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan
SBY juga mengingatkan Prabowo untuk berpegang teguh pada konstitusi, Undang-Undang, dan sistem yang berlaku. Ayah dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini mendoakan Prabowo sukses memimpin Indonesia.
“Pemilu menakdirkan Pak Prabowo, saya akan mendukung beliau supaya sukses. Kalau sukses rakyatnya senang nama Indonesia bagus,” kata SBY.
SBY mengaku beberapa kali berdiskusi dengan Prabowo. Pada momen itu, SBY memberikan semangat dan nasihat kepada Prabowo. SBY mengatakan, dalam menjalankan roda pemerintahan, pro dan kontra merupakan hal biasa.
“Begitulah pemerintah, begitulah pemimpin, begitulah demokrasi,” ucap SBY.
Pesan Jusuf Kalla untuk Prabowo
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla juga menyampaikan pesan kepada Prabowo. Dia mengatakan, Prabowo perlu menjalankan pemerintahan dengan baik.
“Agar pemerintahan yang baik lah ya, mensejahterakan masyarakat dan melaksanakan hukum secara baik,” ujar Jusuf Kalla.
Belakangan, muncul isu tak akan ada oposisi pada pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sebab, PDIP dikabarkan akan mendapat jatah kursi di kabinet Prabowo-Gibran.
Pada Pilpres 2024, PDIP menjadi rival Prabowo-Gibran. PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. PDIP tak sendiri mengusung Ganjar-Mahfud, ada PPP, Perindo, dan Hanura.
“(Kalau tidak ada oposisi) akan terjadi perbedaan pendapat di dalam. Pasti perbedaan pendapat itu ada,” kata Jusuf Kalla.