Peta Kemenangan Partai Politik di Pilkada 2020
Sejumlah partai politik mulai mengklaim kemenangannya secara nasional di pilkada serentak 2020. Mereka mengumumkan kemenangan di sebagian 270 daerah yang melaksanakan Pilkada.
Sejumlah partai politik mulai mengklaim kemenangannya secara nasional di pilkada serentak 2020. Mereka mengumumkan kemenangan di sebagian 270 daerah yang melaksanakan Pilkada.
Pamer kemenangan tersebut merujuk hasil hitung cepat atau quick count internal partai. Sementara, di sejumlah daerah KPU belum mengumumkan real count secara resmi. Mereka masih menghitung total suara di provinsi maupun kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Deretan partai politik yang sudah mengklaim kemenangan di seluruh wilayah Indonesia adalah Partai Golkar, Demokrat, NasDem, PPP dan PKS. Berikut hasil klaim kemenangan parpol-parpol tersebut dari 270 daerah yang melaksanakan pilkada.
Partai Golkar: 165 daerah
Di urutan pertama, ada partai Golkar yang mengklaim kemenangan di 165 daerah. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengklaim, berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count pasangan yang diusung Golkar dinyatakan menang sebesar 61,11 persen suara atau 165 daerah.
"Menurut hitung cepat (quick count) dari 270 wilayah yang menggelar pemilihan kepala daerah, pasangan yang didukung Golkar memenangi 165 daerah," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (10/12).
Airlangga mengatakan jumlah tersebut telah melampaui target yang telah ditentukan yakni 60 persen. Golkar unggul dalam hitung cepat di enam dari sembilan pemilihan gubernur (Pilgub).
Di antaranya yakni Pilgub Bengkulu, Jambi, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah.
"Empat untuk posisi gubernur dan dua untuk posisi wakil gubernur. Capaian ini mengungguli partai-partai lainnya," ucapnya.
Pihaknya juga memenangi pemilihan kepada daerah di tingkat kabupaten dan kota, sebut saja di Tangerang Selatan.
"Salah satu yang paling fenomenal di Tangerang Selatan, saat Golkar sebagai partai tunggal berhasil mengusung Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan memenangi pemilihan di daerah tersebut," jelasnya.
Partai Demokrat: 147 daerah
Di urutan kedua, ada Partai Demokrat yang mengklaim kemenangan di 147 daerah melaksanakan Pilkada. Sekretaris Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar mengaku partainya berhasil memenangkan 57 persen pada Pilkada 2020 ini.
Sekretaris Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengklaim, target kemenangan Partai Demokrat dapat tercapai bahkan terlampaui pada Pilkada serentak 2020. Dari 270 Pilkada yang berlangsung, Demokrat berhak mengusung di 250 Pilkada, dimana 9 diantaranya kontestasi Pilgub.
"Kesuksesan Pilkada bernilai penting dan strategis karena secara empirik berkorelasi erat dan berhubungan timbal balik dengan sukses Pileg dan sukses Pilpres," katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/12).
Dari 9 Pilgub yang diikuti, menurutnya Demokrat menang di empat daerah. "Menang empat daerah dan dua diantaranya adalah Kader Partai Demokrat yaitu Pilgub Kalimantan Selatan pasangan Prof. Denny Indrayana dan Difriadi, Pilgub Kalimantan Utara pasangan Zainal A. Paliwang dan Yansen TP, Pilgub Bengkulu pasangan Rohidin Mersyah dan Rosjonsyah dan Pilgub Sulawesi Tengah pasangan Rusdi Mastura dan Ma’mun Amir. Untuk Pilgub kemenangan sebesar 44,4%," ungkapnya.
Sementara untuk Pilkada Kabupaten/kota, dari 241 Pilkada yang diikuti sebagai pengusung dan pendukung, Partai Demokrat memperoleh kemenangan di 143 daerah atau sebesar 57% daerah Pilkada.
"Dari jumlah kemenangan tersebut, 83 daerah Pilkada yang menang mengusung kader sendiri sebesar 57% dari Pilkada yang diikuti atau 31% dari total Pilkada kabupaten/kota yang dilaksanakan," terangnya.
Kemenangan Demokrat antara lain Jabar 4 kemenangan dari 7 Pilkada, Jateng 12 kemenangan dari 15 Pilkada yang diikuti, Jatim 13 kemenangan dari 18 Pilkada uang diikuti, Sumut 10 kemenangan dari 22 Pilkada yang diikuti.
Kemudian, Kaltim 5 kemenangan dari 7 Pilkada yang diikuti, Sulsel 6 kemenangan dari 12 Pilkada yang diikuti, Sulbar 3 kemenangan dari 4 Pilkada yang diikuti, Maluku 3 kemenangan dari 4 Pilkada yang diikuti dan Papua 9 kemenangan dari 11 Pilkada yang diikuti.
"Capaian ini memiliki arti penting bagi Partai Demokrat, apalagi melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar 35%, kami malah berhasil mencapai 57%. Ini tentu berdampak positif dan kontributif pada peningkatan moral, semangat dan rasa percaya diri kader dan partai, apalagi banyak kemenangan yang dicapai oleh kader sendiri," tutup Kamhar.
Partai NasDem: 132 daerah
Sekjen Partai Nasional Demokrat (NasDem), Johnny G Plate mengklaim, paslon yang diusung partainya berhasil unggul di 132 daerah yang menggelar Pilkada 2020. Ini berdasarkan data sementara yang dikumpulkan oleh Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) NasDem.
"Dari data sementara yang telah masuk, pasangan kepala daerah yang diusung oleh NasDem menang di 4 provinsi dan 128 kabupaten/kota," ungkapnya, Kamis (10/12).
Johnny menambahkan, dari 270 Pilkada yang digelar di tahun 2020 ini, NasDem mengusung 266 pasangan calon kepala daerah. Baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Data yang sudah masuk sebanyak 222 dan sisanya 44 daerah masih kami tunggu. Persentase kemenangannya 59,46 persen. Tapi ini masih data sementara," paparnya.
Dia menuturkan, untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, NasDem menang di Provinsi Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kepulauan Riau. NasDem juga mampu menghantarkan 90 kadernya berjaya di pilkada.
"Terdiri atas 1 gubernur, 2 wakil gubernur, 47 bupati/wali kota, 32 wakil bupati/wakil wali kota, dan 4 pasangan calon. Totalnya ada 90 kader NasDem yang meraih hasil positif dari pilkada tahun ini," imbuh Jhonny.
Tak hanya kemenangan, Johnny mengakui masih ada kandidat calon kepala daerah yang diusung NasDem juga mengalami kekalahan di beberapa daerah. Yaitu di tingkat provinsi sebanyak 4 daerah dan di tingkat kabupaten/kota sebanyak 86 daerah.
"NasDem ikut serta di 266 daerah. Hanya 4 pilkada yang tak diikuti NasDem," ucapnya.
PPP 123 daerah
PPP mengklaim berhasil memenangkan 123 daerah di Pilkada 2020. Dengan rincian 94 daerah PPP menjadi pengusung, dan 29 daerah hanya menjadi pendukung. Data itu berdasarkan perolehan sementara per 11 Desember 2020.
"Total sementara ini PPP telah berhasil ikut memenangkan paslon dalam Pilkada di 123 daerah," ujar Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani dalam keterangannya, Jumat (11/12).
PPP menjadi partai pengusung pasangan calon di 174 daerah. Sementara, 48 daerah menjadi pendukung karena tak memiliki kursi DPRD.
"PPP tidak ikut mengusung meskipun memiliki kursi DPRD setempat di 4 daerah dan abstain atau tidak memberikan dukungan kepada paslon manapun di 44 Pilkada," jelas Arsul.
Dari jumlah kemenangan yang dicatat, Arsul mengatakan, masih bisa bertambah karena belum memasukan hasil Pilkada dari Papua, Papua Barat, NTT dan Sultra.
"Di daerah-daerah ini proses perhitungannya masih berlangsung dan kalaupun ada hasil hitung cepat (quick count) kami nilai belum bisa dipergunakan untuk memproyeksikan menang-kalahnya paslon yang diusung atau didukung," kata anggota Komisi III DPR RI ini.
Selain itu masih ada data yang belum dimasukkan karena daerah PPP menjadi pengusung ada perbedaan tipis hasil hitung cepat dengan progres real count di KPU. Sehingga belum diambil kesimpulan. Misalnya di Pilkada Kalsel yang PPP mengusung Paslon Denny-Difri.
Namun, dari data sementara ini, Arsul mengatakan hasilnya sudah mendekati target Pilkada PPP.
"Dari target pemenangan Pilkada PPP yang 60 persen dari jumlah yg diikuti, maka capaian Pilkada PPP ini telah mendekati target," pungkasnya.
PKS: 122 daerah
Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada DPP PKS Laode Muhammad Rahmat Zaadi menjelaskan, bahwa PKS berhasil memenangkan 122 dari 230 Pilkada yang diikuti di wilayah Indonesia.
"Data yang sudah masuk 80 persen. Saat ini di berbagai daerah masih proses perhitungan di tingkat kecamatan. Kader kita terus mengawal perhitungan suara," papar Rahmat dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/12).
Rahmat mengatakan, perhitungan masih terus berjalan. Sesuai instruksi dari Presiden PKS Ahmad Syaikhu, kader dan struktur diminta terus mengawal hingga hasil penetapan oleh KPU Kabupaten/Kota atau KPU Provinsi.
"Ada beberapa daerah yang selisihnya tipis. Ini yang kami terus kawal. Kader diminta tidak lengah meskipun secara hitung cepat menang dengan selisih yang besar. Berapapun hasilnya, ada atau tidak ada kader PKS yang maju semua harus tetap mengawal sampai penetapan," ujar Rahmat.
Rahmat memastikan kepada mitra koalisi, PKS akan terus bekerja hingga akhir. Komitmen ini yang menjadi modal dasar terbentuknya koalisi dengan berbagai mitra koalisi.
"Di beberapa tempat kader PKS diamanahkan untuk menjadi saksi, mengawal suara dari PPS, PPK di kecamatan sampai di kabupaten/kota atau Provinsi," ujar Rahmat.
(mdk/cob)