Pilkada di Kabupaten Pangandaran dan Cianjur paling rawan di Jabar
KPU pun telah melakukan beberapa upaya antisipasi setelah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat telah memetakan daerah yang rawan konflik dalam pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember besok. Ketua Divisi Data Program dan Perencanaan KPU Jabar, Ferdiman mengungkapkan, daerah yang rawan di Jabar adalah Kabupaten Pangandaran dan Cianjur.
"Memang dari delapan daerah yang melaksanakan Pilkada Serentak sebagaimana kita terima informasi dari pihak keamanan, salah satu daerah yang rawan konflik adalah daerah otonom baru, Kabupaten Pangandaran, mungkin karena euforia," ucap Ferdiman di Kantor KPU Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (8/12).
Menurutnya, KPU pun telah melakukan beberapa upaya antisipasi setelah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan. "Insya Allah saya kira bisa diantisipasi dan saya kira tiga pasangan calon (di Kabupaten Pangandaran) bisa sama-sama dewasa bahwa dalam proses pemilihan kepala daerah tidak mungkin ada banyak calon yang menang," jelasnya.
Selain Kabupaten Pangandaran, lanjut Aang, daerah lainnya yang rawan konflik pada Pilkada Serentak 2015 di Provinsi Jawa Barat adalah Kabupaten Cianjur. "Selain Pangandaran saya kira semua relatif paling Cianjur, berdasarkan indeks kerawanan Bawaslu. Kami sendiri tidak menggunakan tools untuk mengecek. Itu selain dari pihak eksternal," ujar dia.
Sebanyak 11.835.739 daftar pemilih tetap (DPT) siap melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di delapan kabupaten/kota Jawa Barat yang tersebar di 25.995 tempat pemungutan suara (TPS) pada 9 Desember 2015.
Ke delapan kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada Serentak 2015 tersebut adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Karawang, Kota Depok, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Indramayu.